4 Negara yang Dikunjungi Paus Fransiskus dalam Lawatan Terpanjang dan Paling Menantang

Senin, 02 September 2024 - 15:30 WIB
loading...
A A A
Paus Fransiskus akan benar-benar mengikuti jejak Yohanes Paulus ketika ia merayakan Misa di lapangan terbuka tepi pantai yang sama dengan liturgi tahun 1989, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai tanggal penting dalam gerakan kemerdekaan Timor.

“Misa bersama Paus itu merupakan momen yang sangat kuat dan sangat penting bagi identitas Timor,” kata Giorgio Bernardelli, editor AsiaNews, kantor berita misionaris. “Dalam banyak hal, hal itu juga menyoroti drama yang dijalani Timor untuk komunitas internasional.”

Warisan lain yang akan dihadapi Fransiskus adalah skandal pelecehan seksual oleh pendeta: Pahlawan kemerdekaan yang dihormati dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Uskup Carlos Felipe Ximenes Belo diam-diam dikenai sanksi oleh Vatikan pada tahun 2020 karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.

Tidak ada kabar apakah Paus Fransiskus akan merujuk pada Belo, yang masih dihormati di Timor Leste tetapi telah dilarang oleh Vatikan untuk kembali.

4. Singapura

4 Negara yang Dikunjungi Paus Fransiskus dalam Lawatan Terpanjang dan Paling Menantang

Foto/AP

Paus Fransiskus telah menggunakan beberapa perjalanan luar negerinya untuk mengirim pesan ke Tiongkok, baik berupa telegram ucapan selamat langsung saat ia terbang melintasi wilayah udara Tiongkok atau isyarat penghargaan, persahabatan, dan persaudaraan yang lebih tidak langsung kepada orang-orang China saat berada di dekatnya.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Singapura, tempat tiga perempat penduduknya beretnis Tiongkok dan bahasa Mandarin adalah bahasa resmi, akan memberinya kesempatan lain untuk menjangkau Beijing saat Vatikan berupaya meningkatkan hubungan demi sekitar 12 juta umat Katolik China.

"Mereka adalah orang-orang yang beriman, yang telah melalui banyak hal dan tetap beriman," kata Paus Fransiskus kepada provinsi China tentang ordo Jesuitnya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Perjalanan ini dilakukan sebulan sebelum Vatikan memperbarui perjanjian penting tahun 2018 yang mengatur penunjukan uskup.

Minggu lalu, Vatikan melaporkan "kepuasannya" bahwa China telah secara resmi mengakui Uskup Tianjin Melchior Shi Hongzhen, yang sejauh menyangkut Vatikan telah benar-benar mengambil alih jabatan uskup pada tahun 2019. Takhta Suci mengatakan pengakuan resmi China terhadapnya berdasarkan hukum perdata sekarang merupakan "buah positif dari dialog yang telah terjalin selama bertahun-tahun antara Takhta Suci dan pemerintah China."

Namun dengan tiba di Singapura, pusat ekonomi regional yang menjaga hubungan baik dengan China dan Amerika Serikat, Fransiskus juga ikut campur dalam sengketa maritim yang berlarut-larut karena China semakin tegas dengan kehadirannya di Laut China Selatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)