Rusia Bakal Ubah Doktrin Nuklir karena Peran Barat dalam Perang Ukraina

Senin, 02 September 2024 - 07:29 WIB
loading...
A A A
Amerika Serikat dan sekutunya membantahnya, dengan mengatakan bahwa mereka membantu Ukraina mempertahankan diri dari perang agresi bergaya kolonial oleh Rusia.

Putin mengatakan pada hari pertama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 bahwa siapa pun yang mencoba menghalangi atau mengancamnya akan menderita “konsekuensi yang belum pernah Anda hadapi dalam sejarah Anda.”

Sejak saat itu, dia telah mengeluarkan serangkaian pernyataan lebih lanjut yang dianggap Barat sebagai ancaman nuklir, dan mengumumkan pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di Belarusia.

Itu tidak menghalangi AS dan sekutunya untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dengan cara yang tidak terpikirkan ketika perang dimulai, termasuk dengan memasok tank, rudal jarak jauh, dan jet tempur F-16.

Militer Ukraina mengejutkan Moskow bulan lalu dengan menerobos perbatasan baratnya dalam serangan oleh ribuan tentara yang masih diperjuangkan Rusia untuk diusir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan operasi itu mengolok-olok “garis merah” Putin.

Dia juga melobi keras agar AS mengizinkannya menggunakan senjata Barat yang canggih untuk menyerang target jauh di dalam Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu bahwa Barat bertindak terlalu jauh dan bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi kepentingannya.

Ryabkov tidak mengatakan kapan doktrin nuklir yang diperbarui akan siap. "Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah pertanyaan yang agak sulit, mengingat bahwa kami berbicara tentang aspek terpenting untuk memastikan keamanan nasional kami," katanya.

Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Profil Anatoliy Barhylevych,...
Profil Anatoliy Barhylevych, Kepala Staf AD Ukraina yang Dicopot karena Gagal Melawan Rusia
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
Trump Makin Simpati...
Trump Makin Simpati pada Rusia, Eropa Galau Andalkan Senjata Nuklir Siapa?
Kewalahan Hadapi Rusia...
Kewalahan Hadapi Rusia di Medan Perang, Ukraina Ganti Jenderal Komandan Angkatan Darat
Rusia: Kehadiran Tentara...
Rusia: Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
Rekomendasi
UMKM Jangan Dipandang...
UMKM Jangan Dipandang Sebelah Mata, Menteri Maman Minta Ganti Kata Pelaku jadi Pengusaha
MNC University Kolaborasi...
MNC University Kolaborasi dengan Forum Komunikasi OSIS Kabupaten Bogor, Dukung Pengembangan Siswa dan Sediakan Beasiswa
TP PKK Komitmen Hilangkan...
TP PKK Komitmen Hilangkan Budaya KKN dari Mimika Papua
Berita Terkini
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
39 menit yang lalu
Profil Anatoliy Barhylevych,...
Profil Anatoliy Barhylevych, Kepala Staf AD Ukraina yang Dicopot karena Gagal Melawan Rusia
39 menit yang lalu
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
1 jam yang lalu
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
2 jam yang lalu
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
3 jam yang lalu
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
3 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved