Pentagon Sodorkan Sejumlah Opsi Militer kepada Trump

Jum'at, 20 September 2019 - 10:57 WIB
Pentagon Sodorkan Sejumlah Opsi Militer kepada Trump
Pentagon Sodorkan Sejumlah Opsi Militer kepada Trump
A A A
WASHINGTON - Pentagon akan menyajikan berbagai opsi militer kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai tanggapan atas serangan fasilitas minyak Arab Saudi. AS dan Arab Saudi menuding Iran sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Militer pada 20 September (waktu setempat) akan memberikan Trump daftar target serangan udara potensial di dalam Iran, di antara kemungkinan tanggapan lainnya," kata para pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut kepada AP dengan syarat anonimitas.

Para pejabat mengatakan Pentagon juga akan memperingatkan Trump bahwa aksi militer terhadap Iran dapat meningkat menjadi konflik bersenjata penuh seperti dikutip dari rferl.org, Jumat (20/9/2019).

Setiap keputusan tentang pembalasan terhadap Iran dapat bergantung pada bukti seperti apa yang dapat diberikan oleh investigator AS dan Saudi untuk mendukung klaim bahwa serangan rudal jelajah dan serangan drone pada 14 September lalu diluncurkan oleh Teheran.

Para pejabat di dalam dan di luar pemerintahan AS mengatakan bahwa tanggapan tersebut dapat melibatkan tindakan militer, politik, dan ekonomi, dan bahwa opsi militer berkisar dari tidak ada aksi hingga serangan udara atau gerakan seperti serangan siber.

Washington juga dapat memberikan dukungan militer tambahan untuk membantu Arab Saudi mempertahankan diri dari serangan dari utara. Sebagian besar upaya pertahanan Riyadh berfokus pada ancaman dari Houthi di Yaman di selatan semenanjung.

Beberapa pejabat pemerintah, termasuk Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, telah menegaskan bahwa Teheran berada di balik serangan itu.

Iran telah membantah keterlibatan dan memperingatkan AS bahwa serangan apa pun akan mengarah pada "perang habis-habisan" dengan Teheran. (Baca juga: Iran: Setiap Serangan akan Berujung pada Perang Skala Besar )

Terlepas dari klaim Pompeo, diplomat utama AS tersebut menyatakan bahwa Washington "ingin resolusi damai" terhadap krisis yang dipicu oleh serangan itu.

Setelah bertemu dengan sekutu di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), Pompeo mengatakan bahwa ada "konsensus luar biasa di kawasan itu" bahwa Iran melakukan serangan meskipun ada penolakan.

Pompeo mengatakan Washington terlibat dalam pembicaraan untuk membangun koalisi untuk mencegah ancaman Iran.

"Kami di sini untuk membangun koalisi yang bertujuan untuk mencapai perdamaian dan resolusi damai. Itulah misi saya, itulah yang pasti diinginkan oleh Presiden Trump untuk saya capai dan saya berharap Republik Islam Iran melihatnya seperti itu," kata Pompeo.

Dia tidak memberikan perincian tentang koalisi itu, tetapi Washington telah berupaya membentuk aliansi keamanan maritim sejak serangan sebelumnya terhadap kapal tanker minyak di perairan Teluk Persia, yang juga disalahkan kepada Iran.

AS, Arab Saudi, Inggris, dan Bahrain mengatakan mereka akan berpartisipasi dalam aliansi maritim. Namun, sebagian besar sekutu Eropa AS enggan bergabung karena takut memicu ketegangan regional.

Ketegangan di kawasan itu melonjak ke titik baru setelah serangan 14 September lalu terhadap pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia di Arab Saudi.

Pemberontak Houthi yang didukung Iran sebelumnya mengatakan mereka berada di balik serangan itu.

Tetapi Washington dan Riyadh menyalahkan Teheran. Arab Saudi, yang memimpin koalisi negara-negara Arab yang berperang melawan Houthi, kemudian menunjukkan drone dan pecahan rudal yang katanya digunakan dalam serangan itu.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan Trump akan meninjau fakta-fakta tersebut, dan akan membuat keputusan tentang langkah-langkah selanjutnya.

"Tetapi warga Amerika dapat yakin bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan minat kita di wilayah ini, dan kami akan berdiri dengan sekutu kita," ujar Pence.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5206 seconds (0.1#10.140)