Saudi dan AS Dorong Perpanjangan Embargo Senjata PBB pada Iran
loading...
A
A
A
RIYADH - Para pejabat Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) mendorong komunitas internasional memperpanjang embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Iran.
Menurut mereka, membiarkan batas waktu larangan itu berakhir akan membuat Iran semakin mempersenjatai aliansinya dan mengacaukan wilayah.
Embargo senjata pada Iran selama 13 tahun akan berakhir pada Oktober sesuai ketentuan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Rusia dan China menunjukkan sinyal mereka menentang perpanjangan embargo senjata. Keduanya memiliki veto di Dewan Keamanan PBB yang akan memutuskan masalah itu.
“Meski embargo, Iran berupaya memberi senjata pada kelompok-kelompok teroris, jadi apa yang akan terjadi jika embargo dicabut? Iran akan menjadi lebih ganas dan agresif,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir saat konferensi pers bersama Utusan AS untuk Iran Brian Hook di Riyadh.
Jubeir menyatakan pengiriman senjata Iran untuk gerakan Houthi di Yaman disita baru-baru ini pada Minggu (28/6). Koalisi pimpinan Saudi telah memerangi Houthi di Yaman selama lima tahun.
Tempat konferensi pers ditampilkan persenjataan, termasuk drone dan rudal yang menurut Saudi digunakan dalam serangan Houthi di kota-kota Saudi dan disuplai oleh Teheran.
“Kami mendesak komunitas internasional memperpanjang embaro penjualan senjata pada Iran dan pada kemampuan Iran menjual senjata ke dunia,” kata Jubeir. (Lihat Video: Terekam CCTV Aksi Pengendara Sepeda Motor Aniaya Juru Parkir)
Iran menyangkal tuduhan mempersenjatai berbagai kelompok di Timur Tengah termasuk Houthi. Iran menyalahkan ketegangan regional itu pada AS dan aliansinya di kawasan. (Lihat Infografis: 2024, Turis Bisa Lakukan Perjalanan ke Luar Angkasa)
Menurut mereka, membiarkan batas waktu larangan itu berakhir akan membuat Iran semakin mempersenjatai aliansinya dan mengacaukan wilayah.
Embargo senjata pada Iran selama 13 tahun akan berakhir pada Oktober sesuai ketentuan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Rusia dan China menunjukkan sinyal mereka menentang perpanjangan embargo senjata. Keduanya memiliki veto di Dewan Keamanan PBB yang akan memutuskan masalah itu.
“Meski embargo, Iran berupaya memberi senjata pada kelompok-kelompok teroris, jadi apa yang akan terjadi jika embargo dicabut? Iran akan menjadi lebih ganas dan agresif,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir saat konferensi pers bersama Utusan AS untuk Iran Brian Hook di Riyadh.
Jubeir menyatakan pengiriman senjata Iran untuk gerakan Houthi di Yaman disita baru-baru ini pada Minggu (28/6). Koalisi pimpinan Saudi telah memerangi Houthi di Yaman selama lima tahun.
Tempat konferensi pers ditampilkan persenjataan, termasuk drone dan rudal yang menurut Saudi digunakan dalam serangan Houthi di kota-kota Saudi dan disuplai oleh Teheran.
“Kami mendesak komunitas internasional memperpanjang embaro penjualan senjata pada Iran dan pada kemampuan Iran menjual senjata ke dunia,” kata Jubeir. (Lihat Video: Terekam CCTV Aksi Pengendara Sepeda Motor Aniaya Juru Parkir)
Iran menyangkal tuduhan mempersenjatai berbagai kelompok di Timur Tengah termasuk Houthi. Iran menyalahkan ketegangan regional itu pada AS dan aliansinya di kawasan. (Lihat Infografis: 2024, Turis Bisa Lakukan Perjalanan ke Luar Angkasa)
(sya)