Pompeo Akui Sistem Rudal Patriot Gagal Tangkal Serangan di Saudi

Kamis, 19 September 2019 - 11:24 WIB
Pompeo Akui Sistem Rudal Patriot Gagal Tangkal Serangan di Saudi
Pompeo Akui Sistem Rudal Patriot Gagal Tangkal Serangan di Saudi
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, sistem pertahanan rudal di seluruh dunia terkadang gagal menunjukkan hasil yang diinginkan. Hal itu dikatakannya saat menjawab pertanyaan wartawan mengapa pasukan Saudi, yang dipersenjatai dengan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS, gagal menangkal serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas minyak kerajaan. (Baca juga: Serangan Kilang Minyak Saudi Permalukan 6 Sistem Rudal Patriot AS )

"Kami telah melihat sistem pertahanan udara di seluruh dunia memiliki keberhasilan yang beragam," kata Departemen Luar Negeri AS mengutip pernyataan Pompeo saat kedatangannya ke Jeddah.

"Beberapa (sistem pertahanan rudal) yang terbaik di dunia tidak selalu menunjukkan hasil yang diinginkan. Kami ingin bekerja untuk memastikan bahwa infrastruktur dan sumber daya ditempatkan sedemikian rupa sehingga serangan seperti ini akan kurang berhasil daripada yang tampaknya terjadi," imbuhnya seperti dikutip dari TASS, Kamis (19/9/2019).

Diplomat top AS itu mengecam desas-desus bahwa serangan terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco adalah hasil dari penarikan AS dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau perjanjian nuklir internasional Iran.

Fasilitas perusahaan minyak Saudi Aramco di timur Arab Saudi diserang oleh sepuluh pesawat tanpa awak pada dini hari 14 September lalu. Khususnya, kilang minyak terbesar di dunia di dekat kota Abqaiq dan kilang minyak di dekat Khurais, tempat dua ladang minyak terbesar Saudi. Serangan itu memicu kebakaran di 13 fasilitas.

Pemberontak Yaman, Houthi, mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Namun Washington mengklaim bahwa pemerintah Iran telah berperan dalam serangan itu. Teheran dengan kuat menolak tuduhan itu sebagai sebuah tuduhan yang tidak berdasar.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5218 seconds (0.1#10.140)