Iran Tak Kunjung Serang Israel, 2 Kapal Induk Nuklir AS Terlanjur Siaga di Timur Tengah
loading...
A
A
A
"Saya memahami fokus pada momen ini, tetapi kami di [Pentagon] adalah organisasi perencana," kata juru bicara Pentagon Mayaor Jenderal Pat Ryder.
"Dan selain bersiap untuk saat ini, kami akan siap untuk berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Untuk melakukan itu, Anda harus memiliki kemampuan dan kapasitas. Jadi, itulah yang telah kami lakukan dan itulah yang akan kami persiapkan untuk masa depan," paparnya.
Austin juga telah memerintahkan kapal selam bertenaga nuklir USS Georgia yang bersenjata rudal jelajah Tomahawk, yang telah berada di Laut Mediterania untuk dikerahkan ke CENTCOM AOR.
Kapal itu masih dalam perjalanan, menurut Pentagon.
Di antara langkah-langkah lain untuk memperkuat postur kekuatan di Timur Tengah, militer AS telah memindahkan kapal perusak dari Teluk Oman ke Laut Merah.
Jet tempur tambahan beserta kapal penjelajah berkemampuan pertahanan rudal balistik dan lebih banyak kapal perusak ke Eropa dan Timur Tengah juga telah dikerahkan sebagai respons terhadap ancaman Iran dan proksinya baru-baru ini.
Berbeda dengan pembalasan Iran pada bulan April terhadap Israel atas serangan mematikan terhadap fasilitas diplomatik di Suriah, Teheran tidak banyak memberi tahu waktu atau jenis pembalasan yang diantisipasinya.
Juga tidak jelas apakah yang disebut "poros perlawanan" akan melakukan operasi terkoordinasi atau melakukan tanggapan terpisah.
Hizbullah Lebanon telah bersumpah untuk menyerang jantung Israel sebagai respons atas pembunuhan komandan militer utamanya, Fuad Shukr. Kelompok itu belum melakukannya.
"Dan selain bersiap untuk saat ini, kami akan siap untuk berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Untuk melakukan itu, Anda harus memiliki kemampuan dan kapasitas. Jadi, itulah yang telah kami lakukan dan itulah yang akan kami persiapkan untuk masa depan," paparnya.
Austin juga telah memerintahkan kapal selam bertenaga nuklir USS Georgia yang bersenjata rudal jelajah Tomahawk, yang telah berada di Laut Mediterania untuk dikerahkan ke CENTCOM AOR.
Kapal itu masih dalam perjalanan, menurut Pentagon.
Di antara langkah-langkah lain untuk memperkuat postur kekuatan di Timur Tengah, militer AS telah memindahkan kapal perusak dari Teluk Oman ke Laut Merah.
Jet tempur tambahan beserta kapal penjelajah berkemampuan pertahanan rudal balistik dan lebih banyak kapal perusak ke Eropa dan Timur Tengah juga telah dikerahkan sebagai respons terhadap ancaman Iran dan proksinya baru-baru ini.
Berbeda dengan pembalasan Iran pada bulan April terhadap Israel atas serangan mematikan terhadap fasilitas diplomatik di Suriah, Teheran tidak banyak memberi tahu waktu atau jenis pembalasan yang diantisipasinya.
Juga tidak jelas apakah yang disebut "poros perlawanan" akan melakukan operasi terkoordinasi atau melakukan tanggapan terpisah.
Hizbullah Lebanon telah bersumpah untuk menyerang jantung Israel sebagai respons atas pembunuhan komandan militer utamanya, Fuad Shukr. Kelompok itu belum melakukannya.