Apakah Iran dan Irak Bermusuhan?

Senin, 19 Agustus 2024 - 19:50 WIB
loading...
A A A
Presiden Ahmadinejad mengunjungi Irak, yang menandai dimulainya rekonsiliasi resmi. Iran juga merupakan negara pertama yang mengakui pemerintahan pasca-Saddam Hussein. Iran telah menjadi pemain utama dalam politik Irak, tetapi juga memfokuskan perhatiannya untuk memastikan bahwa Irak yang kuat seperti yang ada di bawah Hussein tidak akan pernah terwujud.


4. Iran Membiayai Proyek Infrastruktur

Iran juga hadir di tingkat ekonomi dengan membiayai proyek infrastruktur besar dan mengekspor gas dan minyak. Irak secara bertahap menjadi pelanggan pertamanya. Saat ini, pertukaran ekonomi antara kedua negara diperkirakan lebih dari dua belas miliar dolar per tahun.

Pariwisata juga merupakan cara saling ketergantungan antara kedua negara. Banyak ziarah dilakukan setiap tahun ke berbagai tempat suci Syiah di Irak. Iran juga bergantung pada komunitas Kurdi Irak. Tujuan Teheran adalah untuk melemahkan kekuatan terpusat di Baghdad dan untuk mendiversifikasi pengaruhnya di Irak.

5. Bersatu dalam Perang Melawan ISIS

Dengan pasukan tempur AS yang telah meninggalkan Irak pada tahun 2011, kekuatan politik Irak, yang masih lemah dan korup, tidak mampu menghadapi pertempuran pertama pada tahun 2013 melawan kelompok ISIS. ISIS lahir sebagai reaksi terhadap kebijakan kekerasan Perdana Menteri Al-Maliki terhadap kaum Sunni.

Amerika kemudian kembali ke Irak untuk berperang melawan ISIS dan mendukung pemerintah Baghdad. Iran juga merasa bahwa Baghdad tidak lagi mengendalikan situasi dan memutuskan untuk campur tangan secara militer. "Penguasa Syiah Irak juga mengeluarkan fatwa terhadap ISIS dan menyerukan semua pemuda untuk berjihad," ungkap Buzat.

6. Intervensi Iran Ditentang Rakyat Irak

Namun, ketergantungan Irak pada Iran ini membuat jengkel para pemuda yang menunjukkan kemarahan mereka terhadap kelas politik Irak yang korup pada musim gugur tahun 2019. Pemerintah dengan keras menekan pemberontakan ini, dengan lebih dari 600 kematian.

Para pengunjuk rasa menyerang kantor konsulat Iran di Irak. Bagi Teheran, demonstrasi ini merupakan simbol dari sebuah rencana yang diorganisir oleh Barat untuk melemahkan Iran. Jenderal Soleimani kemudian dikirim untuk mengoordinasikan operasi kontra-demonstrasi pasukan keamanan Irak.

"Secara resmi, Iran ingin mengakhiri kebijakannya terhadap Irak. Iran telah mengirimkan catatan kepada milisi dan kelompok Syiah Irak yang menyatakan bahwa Iran tidak akan campur tangan dalam rincian apa pun dari proses politik saat ini di Irak," ujar Buzat.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0823 seconds (0.1#10.140)