Netanyahu Larang Penjualan F-35, UEA Batalkan Pertemuan dengan Israel dan AS
loading...
A
A
A
Abu Dhabi juga tidak senang dengan pernyataan Netanyahu bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang kesepakatan itu dan bahwa dia akan bertindak untuk menentangnya—dengan mengangkat masalah tersebut kepada anggota Kongres AS.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo bertemu dengan Netanyahu Senin pagi dan menekankan bahwa Washington berkomitmen untuk mempertahankan superioritas militer Israel di kawasan Timur Tengah, sambil tampak mengisyaratkan penjualan F-35 yang akan datang.
"Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif, dan kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan kepada pers yang disampaikan bersama Netanyahu di Yerusalem, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (25/8/2020).
"Kami juga memiliki hubungan keamanan 20 tahun lebih dengan Uni Emirat Arab , di mana kami telah memberi mereka bantuan teknis dan bantuan militer dan sekarang kami akan terus meninjau proses itu."
“Kami sangat berkomitmen untuk melakukan itu dan mencapai itu dan akan melakukannya dengan cara yang menjaga komitmen kami kepada Israel juga,” kata Pompeo.
Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat telah menolak permintaan negara-negara Arab untuk membeli sistem senjata Amerika yang canggih, sebagian karena doktrin politik lama yang melibatkan Israel.
Setelah Perang Yom Kippur pada tahun 1973, Kongres AS berjanji untuk mempertahankan "keunggulan militer kualitatif" Israel di Timur Tengah dengan mempertimbangkan posisi negara Yahudi itu sebelum menjual senjata canggihnya kepada tetangga Israel.
Janji itu kemudian dikodifikasikan dalam undang-undang, meskipun baik Kongres AS maupun Israel tidak dapat benar-benar memblokir penjualan tersebut, melainkan hanya membuat rintangan.
Jet tempur siluman F-35 dianggap sebagai salah satu pesawat paling canggih di dunia. Israel sejauh ini telah menerima setidaknya 16 unit pesawat, dengan puluhan lainnya akan dikirim dalam beberapa tahun mendatang.
Netanyahu, dalam komentarnya kepada wartawan hari Senin, menegaskan bahwa perjanjian dengan Uni Emirat Arab tidak termasuk "penerimaan" oleh Israel atas kesepakatan jual beli senjata antara Washington dan Abu Dhabi.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo bertemu dengan Netanyahu Senin pagi dan menekankan bahwa Washington berkomitmen untuk mempertahankan superioritas militer Israel di kawasan Timur Tengah, sambil tampak mengisyaratkan penjualan F-35 yang akan datang.
"Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif, dan kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan kepada pers yang disampaikan bersama Netanyahu di Yerusalem, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (25/8/2020).
"Kami juga memiliki hubungan keamanan 20 tahun lebih dengan Uni Emirat Arab , di mana kami telah memberi mereka bantuan teknis dan bantuan militer dan sekarang kami akan terus meninjau proses itu."
“Kami sangat berkomitmen untuk melakukan itu dan mencapai itu dan akan melakukannya dengan cara yang menjaga komitmen kami kepada Israel juga,” kata Pompeo.
Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat telah menolak permintaan negara-negara Arab untuk membeli sistem senjata Amerika yang canggih, sebagian karena doktrin politik lama yang melibatkan Israel.
Setelah Perang Yom Kippur pada tahun 1973, Kongres AS berjanji untuk mempertahankan "keunggulan militer kualitatif" Israel di Timur Tengah dengan mempertimbangkan posisi negara Yahudi itu sebelum menjual senjata canggihnya kepada tetangga Israel.
Janji itu kemudian dikodifikasikan dalam undang-undang, meskipun baik Kongres AS maupun Israel tidak dapat benar-benar memblokir penjualan tersebut, melainkan hanya membuat rintangan.
Jet tempur siluman F-35 dianggap sebagai salah satu pesawat paling canggih di dunia. Israel sejauh ini telah menerima setidaknya 16 unit pesawat, dengan puluhan lainnya akan dikirim dalam beberapa tahun mendatang.
Netanyahu, dalam komentarnya kepada wartawan hari Senin, menegaskan bahwa perjanjian dengan Uni Emirat Arab tidak termasuk "penerimaan" oleh Israel atas kesepakatan jual beli senjata antara Washington dan Abu Dhabi.