Ciptakan Pendidikan Bermutu untuk Hadapi Tantangan Global

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 08:23 WIB
Ciptakan Pendidikan Bermutu untuk Hadapi Tantangan Global
Ciptakan Pendidikan Bermutu untuk Hadapi Tantangan Global
A A A
JAKARTA - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia yang terjalin sejak tahun 1640 kian kuat. Hal itu ditandai dengan adanya kemitraan komprehensif di berbagai bidang.

Saat ini, kedua negara juga mencoba menciptakan pendidikan tinggi kelas dunia untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan global. Bentuk kerja sama yang dihasilkan di antaranya ialah proyek riset antara Universitas Melbourne dan perguruan tinggi di Tanah Air, mulai dari program kerja sama mengatasi penyakit baru, pengelolaan pembangunan infrastruktur, hingga pelatihan pegawai negeri sipil (PNS) dalam menata kelola birokrasi negara.

Vice Chancellor Universitas Melbourne, Duncan Maskell, juga antusias dan optimis dengan kemitraan ini. Sebab, selain Indonesia dan Australia memiliki hubungan sejarah yang panjang, kedua negara juga menghadapi isu yang sama seperti penyediaan pangan berkelanjutan dan pembentukan kebijakan yang tepat.

“Keinginan kami adalah mahasiswa Indonesia dapat belajar dari Australia dan mahasiswa Australia dapat belajar dari Indonesia,” ujar Duncan kepada Koran Sindo di Jakarta, kemarin. “Kerja sama ini juga bukan hanya di bidang kemahasiswaan, tapi juga riset sehingga ilmuwan kedua negara dapat saling bertukar pikiran,” ujarnya.

Universitas Melbourne merupakan perguruan tinggi terbaik kedua di Australia dan ke-38 di dunia pada 2020 versi Quacquarelli Symonds (QS). Didirikan pada 1853, Universitas Melbourne menampung 48 ribu mahasiswa, 13 ribu di antaranya berasal dari 130 negara, termasuk dari Indonesia yang datang sejak 1959.

Menurut Duncan, sesuai mandat Foreign Affairs White Paper Australia, Indonesia merupakan mitra yang penting. Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030 dan keempat terbesar di dunia pada 2050. Pertukaran akademisi dan pendidikan dinilai memiliki peran penting.

Sejak merdeka pada 1945, Indonesia menjadi negara yang sejahtera dan memiliki sistem demokrasi yang kuat. Kehidupan masyarakatnya juga berubah secara signifikan; angka kematian bayi ditaksir menurun sebesar 50% dan jumlah penduduk yang bersekolah di tingkat SMP naik dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir.

“Kami beraspirasi untuk membantu memperluas kerja sama antara Indonesia dan Australia, khususnya di bidang pendidikan,” kata Duncan. “Pelajar Indonesia telah mengenyam bangku pendidikan di Universitas Melbourne selama 60 tahun dan menjadi mahasiswa internasional terbesar ketiga di kampus kami.”

Duncan menambahkan pelajar Indonesia telah memperkaya pandangan, riset, pendidikan, budaya, dan keilmuwan di Universitas Melbourne. Sumbangan kontribusi mereka juga terasa di kehidupan nyata, baik di Indonesia ataupun Australia, terlepas menjadi cendikiawan, pegawai pemerintah, ataupun pebisnis.

Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, menyambut baik upaya yang dilakukan Universitas Melbourne. Kerja sama antara peneliti dan mahasiswa atau people to people dianggapnya sangat penting. Pasalnya, pendekatan itu dapat mempererat hubungan kedua negara dalam jangka panjang.

“Strategi ini adalah contoh yang baik untuk memperkuat hubungan bilateral serta menjadi peluang baru bagi peneliti, mahasiswa, dan pemerintah kedua negara. Saya kira kerjasama di bidang pendidikan memainkan peranan penting dalam melanggengkan hubungan antara Australia dan Indonesia,” kata Duncan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5817 seconds (0.1#10.140)