5 Proksi Iran yang akan Membantai Israel Setelah Kematian Haniyeh
loading...
A
A
A
Antara tahun 1995 dan 2020, Amerika Serikat telah memberikan total total 44 sanksi pada Hizbullah.
Pada tahun 2020, Departemen Keuangan AS menuduh para pemimpin senior Hizbullah “menciptakan dan menerapkan agenda organisasi teroris yang menyebabkan destabilisasi dan kekerasan” terhadap kepentingan dan mitra AS di seluruh dunia.
Namun Hizbullah tetap mempertahankan pengaruh global dan tetap menjadi “salah satu tantangan keamanan nasional paling kritis,” menurut Marshall Billingslea, Asisten Menteri Pendanaan Teroris, pada tahun 2019.
Kataib Hizbullah adalah milisi Syiah yang dibentuk pada tahun 2007 di Irak. Kelompok ini dilatih serta dipersenjatai oleh Garda Revolusi Iran.
Pada tahun 2009, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Kataib Hizbullah sebagai Organisasi Teroris Asing.
Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah Abu Mahdi al Muhandis, karena melakukan tindakan kekerasan terhadap pasukan Koalisi dan Pasukan Keamanan Irak.
Dengan dukungan Iran, Kataib Hezbollah melakukan serangan paling canggih dan efektif terhadap pasukan AS dan sekutu koalisi di Irak dari tahun 2007 hingga 2011 dan 2018 hingga 2020.
Pada tanggal 27 Desember 2019, mereka melancarkan serangan roket ke pangkalan militer K1 dekat Kirkuk yang membunuh seorang kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota militer AS dan dua personel pasukan keamanan Irak.
Ansar Allah atau Houthi adalah gerakan Syiah Zaydi yang didirikan pada awal tahun 1990-an dan telah melawan pemerintah Yaman sejak tahun 2004.
Pada saat itu, Houthi yang dibantu Iran dan Hizbullah berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi pada tahun 2015.
Pada tahun 2020, Departemen Keuangan AS menuduh para pemimpin senior Hizbullah “menciptakan dan menerapkan agenda organisasi teroris yang menyebabkan destabilisasi dan kekerasan” terhadap kepentingan dan mitra AS di seluruh dunia.
Namun Hizbullah tetap mempertahankan pengaruh global dan tetap menjadi “salah satu tantangan keamanan nasional paling kritis,” menurut Marshall Billingslea, Asisten Menteri Pendanaan Teroris, pada tahun 2019.
2. Kataib Hizbullah Irak
Kataib Hizbullah adalah milisi Syiah yang dibentuk pada tahun 2007 di Irak. Kelompok ini dilatih serta dipersenjatai oleh Garda Revolusi Iran.
Pada tahun 2009, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Kataib Hizbullah sebagai Organisasi Teroris Asing.
Departemen Keuangan AS memberikan sanksi kepada Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah Abu Mahdi al Muhandis, karena melakukan tindakan kekerasan terhadap pasukan Koalisi dan Pasukan Keamanan Irak.
Dengan dukungan Iran, Kataib Hezbollah melakukan serangan paling canggih dan efektif terhadap pasukan AS dan sekutu koalisi di Irak dari tahun 2007 hingga 2011 dan 2018 hingga 2020.
Pada tanggal 27 Desember 2019, mereka melancarkan serangan roket ke pangkalan militer K1 dekat Kirkuk yang membunuh seorang kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota militer AS dan dua personel pasukan keamanan Irak.
3. Houthi Yaman
Ansar Allah atau Houthi adalah gerakan Syiah Zaydi yang didirikan pada awal tahun 1990-an dan telah melawan pemerintah Yaman sejak tahun 2004.
Pada saat itu, Houthi yang dibantu Iran dan Hizbullah berhasil menggulingkan pemerintahan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi pada tahun 2015.