Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Terbunuh di Iran

Rabu, 31 Juli 2024 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Dalam wawancara dengan Al Jazeera Arabic, Haniyeh mengonfirmasi pembunuhan anak-anaknya Hazem, Amir dan Mohammad beserta sejumlah cucunya.

Kantor berita Shehab melaporkan tiga cucu pemimpin Hamas tewas dalam serangan itu.

Haniyeh mengatakan mereka menjadi sasaran saat mengunjungi kerabat untuk merayakan Idul Fitri di kamp pengungsi Shati.

"Melalui darah para martir dan rasa sakit para korban luka, kita menciptakan harapan, kita menciptakan masa depan, kita menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan negara kita," tegas dia, seraya menambahkan sekitar 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan, telah tewas sejak dimulainya perang.

Pemimpin politik Hamas, yang bermarkas di negara Teluk Qatar itu mengecam apa yang ia gambarkan sebagai kebrutalan Israel di Gaza.

Dia menekankan para pemimpin Palestina tidak akan mundur jika keluarga dan rumah mereka menjadi sasaran.

"Tidak diragukan lagi bahwa musuh kriminal ini didorong oleh semangat balas dendam dan semangat pembunuhan dan pertumpahan darah, dan tidak mematuhi standar atau hukum apa pun," tegas Haniyeh.

"Kami telah melihatnya melanggar segalanya di tanah Gaza. Ada perang pembersihan etnis dan genosida. Ada pengungsian massal."

Haniyeh mengatakan serangan terhadap keluarganya adalah bukti "kegagalan" Israel karena terus menghadapi pejuang Palestina di Gaza.

Dia menambahkan pembunuhan tersebut tidak akan mengubah posisi Hamas dalam perundingan gencatan senjata tidak langsung yang sedang berlangsung.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)