Pengakuan Turis Inggris Diperkosa 12 Pria Israel hingga Pingsan

Senin, 22 Juli 2019 - 09:53 WIB
Pengakuan Turis Inggris Diperkosa 12 Pria Israel hingga Pingsan
Pengakuan Turis Inggris Diperkosa 12 Pria Israel hingga Pingsan
A A A
NICOSIA - Seorang turis perempuan 19 tahun asal Inggris yang mengaku diperkosa 12 pria remaja Israel di sebuah resor di Ayia Napa, Siprus, angkat bicara kepada polisi. Menurutnya, para remaja asal negara Yahudi itu menahan dan memerkosanya secara bergantian selama sekitar satu jam hingga dirinya pingsan.

Korban dan para tersangka sejatinya adalah rekan dalam sebuah parade identitas yang digelar di resor tersebut. Serangan itu terjadi di sebuah hotel tempat korban dan para tersangka menginap pada Rabu dini hari pekan lalu.

Korban, yang identitasnya tak diungkap, menjelaskan kepada polisi bagaimana para remaja Israel melukai seluruh tubuhnya. Dia berhasil melarikan diri setelah pingsan dan harus dibawa ke klinik dengan kondisi setengah telanjang.

Para tersangka berusia 16 hingga 19 tahun. "Wanita yang telah membuat klaim diminta untuk secara resmi mengambil bagian dalam parade ID (identitas)," kata seorang sumber kepolisian Siprus menjelaskan tujuan korban berada di hotel wisata tersebut, seperti dikutip The Sun, Senin (11/7/2019).

"Kami sedang menyelidiki semua aspek dari kasus ini," lanjut sumber polisi.

Menurut saluran berita Israel, 13 News, perempuan itu mengatakan kepada penyelidik polisi bahwa dia melihat setidaknya selusin wajah tersangka.

"Salah satu dari mereka menahan saya dan kemudian saya melihat setidaknya 12 wajah...selama satu jam atau lebih, satu demi satu," katanya.

“Saya dibebaskan pada titik tertentu setelah pingsan, dan saya berlari keluar ruangan, bertemu teman-teman dan mereka membawa saya setengah telanjang ke klinik," ujarnya.

"Saya ingat bahwa sampai sekitar pukul 01.00 dini hari, teman-teman yang tidak saya kenal memerkosa saya, beberapa dari mereka dengan kondom, dan beberapa dari mereka tanpa kondom. Mereka melukai seluruh tubuh saya," lanjut korban.

Korban diyakini telah bertemu dengan sekelompok pria itu tiga hari sebelum serangan terjadi. (Baca: Diduga Perkosa Turis Inggris, 12 Pria Israel Ditangkap di Siprus )

Menurut Ynet News, wanita itu mengatakan kepada polisi bahwa sekelompok pria menyerangnya sambil tertawa dan merekam dengan video di ponsel mereka.

Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa korban mengalami goresan pada tungkai bawah.

Tak lama setelah kejadian, polisi dihubungi untuk datang ke tempat kejadian dan beberapa tersangka ditangkap.

Tiga tersangka dibawa ke Pengadilan Famagusta di Paralimni secara bersama-sama minggu lalu, dan sembilan tersangka lainnya tiba satu jam kemudian.

Para tersangka menutupi wajah mereka dengan bajunya ketika mereka meninggalkan gedung pengadilan Famagusta.

Salah satu tersangka yang ditangkap dapat menerjemahkan untuk yang lain karena mereka hanya mampu berbicara dalam bahasa Inggris secara terbatas. Salah satu ibu tersangka mengatakan kepada saluran berita Keshet 12 bahwa putranya tidak dapat memahami apa yang dikatakan polisi Yunani kepadanya.

Para tersangka, melalui pengacaranya, mengklaim korban berbohong. Para tersangka menuduh balik bahwa korban dipaksa membuat laporan palsu oleh warga Inggris lainnya.

Belasan tersangka juga mengatakan bahwa polisi mematahkan hidung mereka selama penangkapan di hotel Pambos Napa Rocks pada Rabu dini hari.

"Polisi memukul kami, mereka mematahkan hidung kami, dan gadis itu berbohong," kata para remaja Israel melalui pengacara mereka, seperti dikutip The Jerusalem Post.

"Bantu kami, keluarkan kami dari sini, Anda akan melihat kami benar dan kami tidak bersalah."

Menurut laporan media Israel, korban telah secara sukarela setuju untuk pergi ke kamar hotel mereka sekitar pukul 00.30 dengan salah seorang pria. Tetapi dia mengklaim, begitu tiba di dalam kamar, ada 11 remaja lain yang memasuki kamar dan memerkosanya.

Times of Israel melaporkan semua tersangka telah diperiksa polisi. Tiga dari mereka mengaku berhubungan seks dengan korban. Mereka yang mengakui hubungan badan itu bersikeras bahwa itu terjadi atas nama cinta dan persetujuan.

Sidang pengadilan di Siprus dirahasiakan karena para tersangka masih di bawah umur. Hakim memutuskan bahwa mereka sekarang akan tetap ditahan selama delapan hari lagi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3359 seconds (0.1#10.140)