600.000 Anak di Rafah Terancam Akibat Invasi Darat Israel

Selasa, 07 Mei 2024 - 20:45 WIB
loading...
600.000 Anak di Rafah Terancam Akibat Invasi Darat Israel
Orang-orang meninggalkan bagian timur Rafah, Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Foto/REUTERS/Hatem Khaled
A A A
RAFAH - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan pengepungan militer dan serangan darat Israel ke Rafah akan menimbulkan risiko bencana bagi 600.000 anak yang saat ini berlindung di kota tersebut.

“Mengingat tingginya konsentrasi anak-anak di Rafah, termasuk banyak anak-anak yang sangat rentan dan berada di ambang kelangsungan hidup, serta kemungkinan besarnya intensitas kekerasan, dengan potensi koridor evakuasi yang kemungkinan besar dipenuhi ranjau atau dipenuhi dengan persenjataan yang tidak meledak; dan tempat penampungan serta layanan di daerah relokasi kemungkinan besar akan terbatas, UNICEF memperingatkan akan adanya bencana lebih lanjut bagi anak-anak,” ungkap pernyataan kelompok hak asasi manusia tersebut.

Organisasi tersebut menambahkan, operasi militer Israel seringkali mengakibatkan korban sipil yang sangat tinggi, sementara beberapa layanan dasar dan infrastruktur yang dibutuhkan warga sipil untuk bertahan hidup telah hancur total.

“Rafah sekarang menjadi kota anak-anak, yang tidak punya tempat aman untuk pergi di Gaza. Jika operasi militer skala besar dimulai, anak-anak tidak hanya akan menghadapi risiko akibat kekerasan, namun juga kekacauan dan kepanikan, dan pada saat kondisi fisik dan mental mereka sudah melemah,” ungkap Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF.

UNICEF, sekali lagi menyerukan gencatan senjata, menekankan keberadaan sekitar 78.000 bayi di bawah usia dua tahun dan sekitar 175.000 anak di bawah usia lima tahun dengan sembilan dari sepuluh di antaranya terkena satu atau lebih penyakit menular.

Rafah adalah rumah bagi lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari genosida yang dilancarkan Israel pada Oktober 2023.



Para pengungsi menghadapi kondisi yang menyedihkan di dalam ribuan tenda yang tersebar di seluruh kota Rafah. Bahkan trotoar jalan dipenuhi tenda, dan jalan utama berubah menjadi pasar yang ramai.

Israel memerintahkan 100.000 warga Palestina di Rafah timur untuk meninggalkan daerah tersebut menjelang rencana invasi darat.

Saat ini pasukan Israel telah merampas operasional gerbang perlintasan di Rafah. Aksi Israel itu dikutuk Mesir yang sebelumnya mengendalikan perbatasan itu.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)