Bangladesh Rusuh, Hacker Bobol Situs Kantor PM, Bank Sentral, dan Polisi

Selasa, 23 Juli 2024 - 10:17 WIB
loading...
A A A
Tanggapan keras dari pihak berwenang meningkatkan seruan untuk melakukan reformasi politik yang lebih luas di luar masalah kuota perekrutan pegawai negeri, dengan meningkatnya tuntutan agar pemerintah mengundurkan diri.

Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa demonstrasi tersebut bukan hanya tentang kuota pekerjaan tetapi juga tentang hilangnya nyawa, perusakan harta benda, dan terhambatnya arus informasi.

Analis politik memandang protes tersebut sebagai momen penting bagi Bangladesh, dan menunjukkan bahwa pemerintah menghadapi tantangan besar terhadap legitimasinya.

Meskipun terjadi gejolak, terdapat perbedaan pendapat mengenai dampak yang mungkin terjadi.

Ada yang memperkirakan kelangsungan politik pemerintahan PM Hasina, sementara ada pula yang berspekulasi mengenai kemampuan para pengunjuk rasa dalam mempertahankan tekanan untuk melakukan reformasi sistemik.

Keputusan pengadilan untuk mengurangi sistem kuota disambut dengan optimisme yang hati-hati oleh beberapa pengunjuk rasa, meskipun dampak yang lebih luas masih belum pasti di tengah pembatasan dan ketegangan yang sedang berlangsung.

Sebagai tanggapan terhadap krisis yang semakin meningkat, pemerintahan Hasina mengumumkan hari libur dan membatasi layanan-layanan yang tidak penting.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1502 seconds (0.1#10.140)