Bangladesh Rusuh, Hacker Bobol Situs Kantor PM, Bank Sentral, dan Polisi

Selasa, 23 Juli 2024 - 10:17 WIB
loading...
Bangladesh Rusuh, Hacker...
Mobil-mobil hangus dibakar dalam kerusuhan di Bangladesh. Kini, kelompok hacker meretas situs Kantor PM, Bank Sentral, dan Polisi Bangladesh, sebagai protes atas kematian para demonstran. Foto/EPA-EFE/MONIRUL ALAM
A A A
DHAKA - Di tengah kerusuhan yang melanda Bangladesh, kelompok hacker telah meretas situs resmi Kantor Perdana Menteri (PM), Bank Sentral dan polisi. Kelompok hacker itu menamakan dirinya "THE R3SISTANTC3".

Dalam serangan sibernya, kelompok itu meninggalkan pesan yang sama di ketiga situs: "Operasi Perburuan, Hentikan Pembunuhan Mahasiswa". Pesan itu ditambahkan dengan tulisan warna merah: "Ini bukan protes lagi, ini perang sekarang."

Pesan yang lebih panjang berbunyi: “Protes damai yang dilakukan oleh mahasiswa kami yang pemberani telah ditanggapi dengan kekerasan dan pembunuhan brutal, yang diatur oleh pemerintah dan kroni-kroni politiknya. Ini bukan lagi sekadar protes; ini adalah perang demi keadilan, kebebasan, dan kepentingan masa depan kami."



Kelompok hacker tersebut lebih lanjut mengatakan, "Kami segera menyerukan kepada para peretas, penyelidik OSINT, dan jurnalis untuk bergabung dengan tujuan kami. Kami membutuhkan keahlian Anda, informasi Anda, dan keberanian Anda untuk mengambil tindakan tegas. Waktu untuk observasi pasif telah berakhir."

Pesan lain di bagian bawah situs-situs yang diretas berbunyi: "Persiapkan diri Anda. Perjuangan untuk keadilan telah dimulai."
Situs-situs itu juga menampilkan gambar lima pria dan dua anjing tanpa menyebutkan rincian tentang mereka.

Kerusuhan di Bangladesh dipicu oleh mahasiswa yang telah lama menuntut perombakan sistem kuota perekrutan pegawai negeri, yang awalnya hanya menyediakan 30 persen pekerjaan di pemerintahan untuk keturunan veteran yang berperang dalam perang kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971.

Para kritikus berpendapat bahwa sistem ini menguntungkan sekutu partai Liga Awami yang berkuasa, yang memelopori gerakan pembebasan melawan Pakistan.

Lebih dari 100 orang tewas dalam protes mengenai peraturan perekrutan pegawai negeri yang kontroversial tersebut.

Menyusul protes yang mengakibatkan kematian lebih dari 100 orang, Mahkamah Agung Bangladesh memutuskan untuk memangkas kuota yang disediakan untuk kerabat veteran perang dari 30 persen menjadi 5 persen dan mengizinkan 93 persen untuk dialokasikan berdasarkan prestasi dan 2 persen sisanya akan diperuntukkan bagi anggota etnis minoritas, individu transgender, dan penyandang disabilitas.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Respons Erdogan...
Ini Respons Erdogan setelah Pemenjaraan Rivalnya Memicu Demo Rusuh Turki
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
Kerusuhan yang Langka...
Kerusuhan yang Langka di China Pecah, Dipicu Protes setelah Seorang Siswa Tewas
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Pendukung Imran Khan...
Pendukung Imran Khan Gagal Blokade Islamabad, Berikut 6 Konsekuensinya
Milisi Bersenjata Pendukung...
Milisi Bersenjata Pendukung Evo Morales Rebut 3 Unit Militer
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
FIFA Yakin Indonesia...
FIFA Yakin Indonesia Pecah Rekor 88 Tahun Lolos Piala Dunia
Ruben Onsu Tegaskan...
Ruben Onsu Tegaskan Masuk Islam Bukan karena Cerai dengan Sarwendah
Berita Terkini
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
34 menit yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
4 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
9 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
10 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
11 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
12 jam yang lalu
Infografis
Dewan Penasihat Danantara...
Dewan Penasihat Danantara Diisi Tokoh Asing, Ada Mantan PM Thailand
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved