Melalui Sinifikasi, China Ingin Warga Tibet Tak Lagi Hormati Dalai Lama

Selasa, 23 Juli 2024 - 08:36 WIB
loading...
A A A
Larangan tersebut berkaitan dengan kunjungan baru-baru ini oleh petinggi CCP dan pejabat senior lainnya ke Xining di Qinghai, Kardze (Ganzi) TAR, dan Prefektur Otonomi Tibet & Qiang Ngaba (Aba) di Sichuan.

Kunjungan Xi Jinping ke Tibet


Tokoh utama dalam kunjungan ini adalah Presiden Xi Jinping, yang meminta warga Tibet untuk menganggap diri mereka sebagai “warga China” dan menuntut kesetiaan kepada CCP, serta menginstruksikan warga Tibet untuk mengintegrasikan praktik keagamaan mereka dengan sistem nilai CCP.



Xi mengunjungi sekolah menengah untuk warga Tibet Golok dan Kuil Buddha Tibet Hongjue di provinsi barat laut Qinghai, di ibu kota provinsi Xining. Kuil Hongjue yang bersejarah telah menjadi kunci komunikasi China dengan para pemimpin Buddha Tibet sejak 1951.

Kunjungan Xi dan Wang Huning, Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China pada Juni 2024, berkaitan dengan kecemasan para pemimpin China mengenai reinkarnasi Dalai Lama.

Beberapa petunjuk mengenai kekhawatiran ini ditemukan dari laporan tentang "pesta minum teh" yang diselenggarakan Asosiasi Jurnalis Seluruh China tentang Tibet pada 27 Juni 2024.

Staf dari Pusat Penelitian Tibetologi China (CTRC) yang berpusat di Beijing hadir di sana untuk menanggapi pertanyaan.

Seorang reporter bertanya tentang sikap pemerintah China terhadap kemungkinan Dalai Lama mengumumkan rencana reinkarnasinya di usia 90 tahun, sesuatu yang pernah dikatakan Tenzin Gyatso dalam pernyataannya di tahun 2011 mengenai subjek tersebut.

Lhajam Gyal, Wakil Direktur di CTRC, menanggapi pertanyaan tersebut dengan menyebutkan "Peraturan tentang Pengelolaan Reinkarnasi Buddha Hidup dalam Agama Buddha Tibet" di tahun 2007, dan menambahkan bahwa "Meski Dalai Lama saat ini berada di luar China, reinkarnasinya masih menjadi bagian dari tradisi Gelug (Buddha Tibet) dan berada di bawah yurisdiksi pemerintah China, karena sebagian besar kuil berada di China."

Sejak 2011, otoritas China telah berupaya mengendalikan umat Buddha Tibet, mengulang narasi standar CCP tentang reinkarnasi, dan memperkuat langkah-langkah administratif mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)