Melalui Sinifikasi, China Ingin Warga Tibet Tak Lagi Hormati Dalai Lama

Selasa, 23 Juli 2024 - 08:36 WIB
loading...
A A A
Ketika Xi dan Wang datang berkunjung kali ini, diskusi dengan para pemimpin provinsi difokuskan pada langkah-langkah mengendalikan umat Buddha Tibet.

Sistem Sekolah Asrama


Selain itu, China juga terus berupaya mengindoktrinasi komunitas Buddha Tibet, khususnya para Lama yang bereinkarnasi. Mereka mengajak sekelompok umat Buddha Tibet muda pada Mei 2024 untuk melakukan tur studi ke berbagai kota di China, termasuk Beijing.

Itu diikuti oleh publikasi (di bulan Juli), serangkaian esai di media pemerintah oleh beberapa Lama yang dibawa dalam perjalanan indoktrinasi.

Sebagian besar dari apa yang disebut "refleksi pribadi", esai-esai, sebenarnya ditulis pejabat China, tetapi diterbitkan dengan nama-nama Lama muda yang bereinkarnasi.

Misalnya, Lama bereinkarnasi berusia 18 tahun Dorjee Lodroe dari daerah Lhorong (Luolong) di kota Chamdo (Changdu) menyimpulkan tulisannya dengan menulis: "Dalam studi dan praktik saya di masa depan, saya akan menghargai kesempatan belajar yang diperoleh dengan susah payah, menerapkan ajaran tulus Sekretaris Jenderal Xi Jinping, dan melangkah maju dengan teguh di jalan menjadi biksu yang luar biasa di era baru. Saya akan selalu mendengarkan Partai, berterima kasih kepada Partai, dan mengikuti Partai, dan berusaha keras untuk menjadi biksu yang berkualitas di era baru!"

Pernyataan tersebut begitu melekat kuat dengan jargon politik pemerintah China.

Selama kunjungannya ke Xining di Qinghai, Xi mengunjungi sekolah asrama yang didanai dan dibangun dengan bantuan dari Shanghai untuk siswa dari daerah pedesaan di Golog (Guolo) TAR.

Perhatian yang diberikan kepada sekolah asrama untuk warga Tibet adalah untuk menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja di sekolah-sekolah ini, karena masih ada kekhawatiran internasional terhadap kebijakan CCP tentang asimilasi massal anak-anak pengembara dan penggembala Tibet di sistem sekolah asrama China, yang jauh dari orang tua dan budaya Tibet mereka.

Kelalaian yang mencolok dalam narasi propaganda ini adalah tidak adanya penyebutan tentang siswa yang dapat belajar tentang sejarah Tibet atau bahasa Tibet.

Sejak memangku jabatan pemimpin CCP pada tahun 2012, Xi telah melakukan tiga kunjungan ke Qinghai, yaitu tahun 2016, 2021 dan yang terbaru pada Juni 2024.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)