Turki kepada AS: Pembelian S-400 adalah Keharusan

Sabtu, 13 Juli 2019 - 17:24 WIB
Turki kepada AS: Pembelian S-400 adalah Keharusan
Turki kepada AS: Pembelian S-400 adalah Keharusan
A A A
ANKARA - Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, menelepon Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper terkait kedatangan batch pertama komponen sistem pertahanan udara S-400. Ia menjelaskan bahwa pembelian sistem pertahanan udara buatan Rusia itu amat diperlukan oleh Ankara.

"Menteri Pertahanan Hulusi Akar melakukan panggilan telepon dengan Penjabat Menteri Pertahanan AS Mark Esper," kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.

"Menteri Akar mengatakan kepada mitranya di AS bahwa Turki tetap berada di bawah ancaman udara dan rudal yang serius dan pembelian sistem pertahanan S-400 bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan dan Turki masih menilai tawaran untuk memperoleh sistem pertahanan udara Patriot AS," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Sputniknews, Sabtu (13/7/2019).

Menteri Pertahanan Turki juga mengatakan bahwa pembelian S-400 tidak berarti mengubah orientasi strategisnya.

"Menteri Akar menekankan bahwa pembelian S-400 oleh Turki tidak berarti mengubah orientasi strategisnya dan menegaskan bahwa memburuknya hubungan bilateral tidak akan melayani kepentingan baik Turki maupun AS atau NATO," kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Akar juga mengatakan kepada Esper bahwa Turki masih mengusulkan untuk membuat kelompok kerja tentang masalah F-35.

“Menekankan bahwa Turki adalah mitra dari program pesawat tempur F-35 dan program itu harus terus tanpa gangguan, Akar mengatakan bahwa proposal Turki masih di atas meja untuk membentuk kelompok kerja bersama - yang dapat mencakup NATO - untuk menilai kemungkinan interaksi pesawat F-35 dan sistem S-400," bunyi pernyataan itu.

"Turki telah memenuhi semua kewajibannya di bawah program F-35 dan tetap berkomitmen pada posisinya, kata Akar," demikian pernyataan itu.

Moskow dan Ankara menandatangani perjanjian pinjaman untuk pengiriman sistem rudal S-400 pada Desember 2017. Kerja sama Turki dengan Rusia dalam masalah ini telah dikritik keras oleh NATO dan AS, yang telah mengutip kekhawatiran keamanan atas ketidaksesuaian sistem pertahanan udara S-400 dengan NATO.

Pada bulan Juni, Washington mengatakan mereka tidak akan menerima lebih banyak pilot Turki untuk pelatihan F-35 kecuali jika membatalkan perjanjian dengan Rusia. Namun Turki menolak, mengatakan itu adalah kesepakatan yang telah dilakukan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4873 seconds (0.1#10.140)