AS Nilai Keberadaan S-400 Rusia Ganggu Hubungan dengan Turki
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) , Lloyd Austin saat melakukan percakapan telepon dengan Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan, keberadaan sistem pertahanan udara S-400 Rusia ganggu hubungan dengan Turki. Austin kembali mendesak Turki "membuang" sistem pertahanan udara itu.
Kementerian Pertahanan AS menuturkan, dalam pembicaraan itu Austin dan Akar membahas ketidakstabilan di sepanjang sisi timur dan selatan NATO, termasuk tantangan yang ditimbulkan oleh Rusia.
"Austin mencatat pentingnya bekerja untuk memperkuat kerja sama militer-ke-militer AS-Turki dan mendesak Turki untuk tidak mempertahankan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (2/4/2021).
Austin, ujar Kementerian Pertahanan AS, berterima kasih kepada Akar atas peran Turki dalam Misi Dukungan Tegas di Afghanistan dan atas dukungannya terhadap proses perdamaian yang sedang berlangsung.
"Keduanya juga membahas perkembangan diplomatik yang positif dan upaya untuk mengurangi semua ketegangan di Mediterania Timur, di mana Austin menyambut pembicaraan eksplorasi yang sedang berlangsung antaraTurki dan Yunani, dan komitmen kedua pemerintah untuk proses ini," ungkapnya.
"Dia juga menyoroti kerja sama di antara sekutu dan mitranya di Laut Hitam, termasuk latihan baru-baru ini yang mencakup USS Monterey dan USS Thomas Hudner serta aset angkatan laut Turki," imbuhnya.
Seperti diketahui, pembelian sistem S-400 oleh Ankara telah menjadi titik pertikaian dalam hubungan AS-Turki sejak Juli 2019. Washington telah menuntut agar Ankara menolak kesepakatan itu, mengancam akan membatalkan pengiriman jet tempur F-35.
Ankara sejauh ini menolak, bahkan di tengah sanksi pada sektor pertahanannya yang diberlakukan pada Desember 2020, Turki sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk pengiriman sistem S-400 gelombang kedua.
Kementerian Pertahanan AS menuturkan, dalam pembicaraan itu Austin dan Akar membahas ketidakstabilan di sepanjang sisi timur dan selatan NATO, termasuk tantangan yang ditimbulkan oleh Rusia.
"Austin mencatat pentingnya bekerja untuk memperkuat kerja sama militer-ke-militer AS-Turki dan mendesak Turki untuk tidak mempertahankan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia," ujarnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (2/4/2021).
Austin, ujar Kementerian Pertahanan AS, berterima kasih kepada Akar atas peran Turki dalam Misi Dukungan Tegas di Afghanistan dan atas dukungannya terhadap proses perdamaian yang sedang berlangsung.
"Keduanya juga membahas perkembangan diplomatik yang positif dan upaya untuk mengurangi semua ketegangan di Mediterania Timur, di mana Austin menyambut pembicaraan eksplorasi yang sedang berlangsung antaraTurki dan Yunani, dan komitmen kedua pemerintah untuk proses ini," ungkapnya.
"Dia juga menyoroti kerja sama di antara sekutu dan mitranya di Laut Hitam, termasuk latihan baru-baru ini yang mencakup USS Monterey dan USS Thomas Hudner serta aset angkatan laut Turki," imbuhnya.
Seperti diketahui, pembelian sistem S-400 oleh Ankara telah menjadi titik pertikaian dalam hubungan AS-Turki sejak Juli 2019. Washington telah menuntut agar Ankara menolak kesepakatan itu, mengancam akan membatalkan pengiriman jet tempur F-35.
Ankara sejauh ini menolak, bahkan di tengah sanksi pada sektor pertahanannya yang diberlakukan pada Desember 2020, Turki sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk pengiriman sistem S-400 gelombang kedua.
(esn)