Bantu Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX, Boeing Janji Berikan Rp1,4 Triliun

Kamis, 04 Juli 2019 - 03:23 WIB
Bantu Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX, Boeing Janji Berikan Rp1,4 Triliun
Bantu Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX, Boeing Janji Berikan Rp1,4 Triliun
A A A
SEATTLE - Boeing mengatakan pihaknya akan memberikan Rp1,4 triliun selama beberapa tahun kepada pemerintah dan organisasi nirlaba untuk membantu keluarga dan masyarakat yang terkena dampak kecelakaan mematikan Boeing 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia.

Langkah ini merupakan langkah untuk memperbaiki citra pembuat pesawat terbesar di dunia itu pasca dua kecelakaan maut yang melibatkan pesawat terbaru mereka.

Boeing menghadapi penyelidikan oleh regulator global dan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) atas pengembangan 737 MAX. Mereka juga menghadapi lebih dari 100 tuntutan hukum oleh keluarga korban kecelakaan Lion Air pada bulan Oktober dan Ethiopian Airlines pada bulan Maret, yang total menewaskan 346 orang.

Juru bicara Boeing mengatakan bahwa pembayaran multi tahun itu diluar dari tuntutan hukum yang artinya tidak akan langsung diberikan kepada keluarga.

Boeing mengatakan uang Rp1,4 triliun itu dimaksudkan untuk membantu pendidikan dan biaya hidup serta untuk memacu perkembangan ekonomi masyarakat yang terkena dampak kecelakaan tersebut, tanpa menyebutkan otoritas atau organisasi mana yang akan menerima uang itu. Boeing juga mengatakan akan mencocokkan sumbangan karyawan hingga Desember.

“Keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang ada di pesawat mendapatkan simpati terdalam kami, dan kami berharap penjangkauan awal ini dapat membantu memberi mereka kenyamanan,” kata Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg seperti dilansir dari Reuters, Kamis (4/7/2019).

Seorang pengacara berbasis di Chicago yang mewakili beberapa keluarga korban Ethiopia Airlines, Robert Clifford menyarankan, uang itu mungkin lebih baik dihabiskan untuk mengembalikan sisa-sisa jasad korban ke keluarga mereka.

"Keluarga-keluarga ini bingung tentang upaya untuk mendapatkan kembali jasad orang-orang yang mereka cintai," kata Clifford.

"Mereka ingin menghentikan perdebatan," imbuhnya.

Boeing sedang dalam pembicaraan penyelesaian atas litigasi Lion Air dan secara terpisah menawarkan untuk bernegosiasi dengan keluarga korban Ethiopian Airlines. Namun beberapa keluarga mengatakan mereka tidak siap untuk menyelesaikan.

Boeing 737 MAX dikandangkan di seluruh dunia pada bulan Maret, setelah kecelakaan kedua. Boeing sedang mengerjakan perbaikan untuk perangkat lunak yang telah diidentifikasi sebagai penyebab kedua kecelakaan maut, yang harus disetujui oleh regulator penerbangan AS, Administrasi Penerbangan Federal (FAA), sebelum dapat terbang lagi.

Muilenburg dan eksekutif lainnya mengatakan keselamatan adalah prioritas Boeing dan telah bersumpah untuk belajar dari kecelakaan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3811 seconds (0.1#10.140)