Pasukan SAS Inggris Buru Bos ISIS al-Baghdadi Hidup atau Mati

Jum'at, 31 Mei 2019 - 00:20 WIB
Pasukan SAS Inggris Buru Bos ISIS al-Baghdadi Hidup atau Mati
Pasukan SAS Inggris Buru Bos ISIS al-Baghdadi Hidup atau Mati
A A A
LONDON - Pasukan khusus Inggris, Special Air Service (SAS) telah dikerahkan ke Irak dan Suriah untuk misi menangkap pemimpin Islamic State atau ISIS Abu Bakr al-Baghdadi hidup atau mati. Bos ISIS itu menjadi orang paling dicari di dunia.

Pasukan SAS bergabung dengan Pasukan Khusus Amerika untuk mengintensifkan perburuan terhadap pemimpin ISIS. Pasukan khusus Inggris gencar memburu al-Baghdadi setelah serangan bom di beberapa gereja dan hotel di Sri Lanka yang menewaskan 253 orang, termasuk delapan warga Inggris.

Laporan pengerahan dan misi pasukan SAS ini diungkap Mirror, Kamis (30/5/2019). Badan-badan intelijen khawatir jaringan jahat al-Baghdadi dapat menginspirasi lebih banyak kekejaman di Barat, termasuk di Inggris.

"Al-Baghdadi adalah salah satu orang paling jahat dalam sejarah dan mengilhami para pengikutnya di Timur Tengah dan di seluruh dunia untuk melakukan tindakan paling biadab abad pertengahan," kata Kolonel Richard Kemp, mantan penasihat pemerintah Inggris untuk terorisme.

"Kita perlu mendesaknya untuk menghentikan pesan beracunnya yang mendorong kekerasan global, termasuk serangan buas di Inggris seperti yang kita lihat di Manchester Arena pada 2017," ujarnya.

Pemerintah AS telah menawarkan hadiah sekitar USD25 juta atau lebih dari Rp363 miliar untuk informasi yang mengarah pada penangkapan al-Baghdadi. Di bawah kepemimpinan al-Baghdadi, ISIS pernah mengalami masa kejaayaan dengan menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah serta memicu kekerasan global.

Al-Baghdadi pernah mengejek pasukan Barat dengan pesan "bergaya Osama bin Laden" kepada para pengikutnya. Dalam video hasutan, dia muncul dengan senapan serbu AK-47 di sisinya. Dalam video itu pula, dia mengklaim bertanggung jawab atas pertumpahan darah Sri Lanka bulan lalu.

Baghdadi diperkirakan bersembunyi di tanah tandus padang pasir di Provinsi Al Anbar, Irak, di sebelah barat Baghdad.

"Al-Baghdadi adalah tokoh yang sangat penting bagi ISIS dan mendapatkan dia adalah prioritas yang sangat tinggi. Kepemimpinannya di Daesh (ISIS) telah diselingi dengan beberapa aksi kekerasan paling jahat terhadap manusia oleh para teroris," kata seorang mantan perwira intelijen Barat, yang berbicara secara anonim.

"Al Anbar dianggap sebagai tempat yang mungkin cukup baginya, serta beberapa desa di dekat Mosul, tempat dia pernah memerintah dengan ganas," ujarnya.

Perburuan terhadap bos ISIS berusia 47 tahun itu juga melibatkan MI6, stasiun penyadapan Inggris; GCHQ, dan Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat.

Al-Baghdadi akan diburu di kota-kota dan desa-desa Irak yang paling berbahaya. Sekitar 30 pasukan SAS dan Special Boat Service terlibat dalam perburuan, yang dipimpin dari markas pasukan khusus di utara Baghdad.

Pasukan khusus "Golden Division" Irak juga terlibat, dengan membantu mengamankan wilayah ketika misi pencarian disampaikan.

Perburuan ini juga melibatkan drone Angkatan Udara Inggris (RAF), yang diluncurkan dari sebuah pangkalan di Kuwait. Drone itu diterbangkan oleh pilot "Reaper squadron" yang berbasis di RAF Waddington, di Lincolnshire, sedang dikerahkan pada misi pengawasan 12 jam.

Drone tersebut dipersenjatai dengan empat rudal Hellfire yang dapat ditembakkan dari jarak jauh begitu target diidentifikasi. Drone yang berpatroli di Provinsi Al Anbar dan Mosul sedang mencari mobil yang dikendarai oleh saudara laki-laki atau sopir al-Baghdadi.

Ratusan militan ISIS sekarang berusaha mencapai Irak utara dan barat setelah pasukan Koalisi AS dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) akhirnya menghancurkan sisa-sisa "kekhalifahan" ISIS di Suriah.

Baru-baru ini, jet Typhoon RAF, yang berbasis di Siprus, mengebom jaringan gua tempat militan ISIS bersembunyi di utara Tikrit dan timur Bayji.

"Perbatasan antara Suriah dan Turki telah disegel, yang telah memaksa mereka yang bisa melarikan diri untuk pergi ke Irak," kata sumber senior pemerintah Inggris.

“Semua orang tahu saat ini akan tiba, ketika ISIS dipukuli secara militer, tetapi kami juga tahu para pemimpin mereka mungkin akan turun ke lapangan dan mencoba untuk memicu serangan balas dendam secara global. Tidak ada yang ingin membiarkan al-Baghdadi memuntahkan pesan-pesan penuh kebencian dan banyak orang dalam misi untuk menghentikannya," ujarnya.

“Tidak diketahui di mana al-Baghdadi berada, tetapi setiap gerakan yang mencurigakan di lapangan sedang dipantau dan, meskipun dia adalah yang paling berhati-hati dari (sosok) target bernilai tinggi, dia akan membuat kesalahan," imbuh dia.

"Mereka selalu melakukan kesalahan pada akhirnya, dan kemudian dia akan terjebak atau terbunuh."

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak mengomentari misi Pasukan Khusus.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5825 seconds (0.1#10.140)