ISIS Manfaatkan Pandemi COVID-19 untuk Tingkatkan Serangan di Irak

Sabtu, 09 Mei 2020 - 04:28 WIB
loading...
ISIS Manfaatkan Pandemi...
Para petempur Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Syiah Irak membalikkan ke bawah bendera militan ISIS setelah membebaskan kota Al-Qaim, Irak, 3 November 2017. Foto/REUTERS/Stringer
A A A
BAGHDAD - Kelompok ISIS meningkatkan serangan di Irak dengan mengeksploitasi pandemi virus corona baru (COVID-19).

Pandemi telah mamaksa Baghdad mengalihkan fokus pasukannya untuk membantu menegakkan aturan jam malam untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Di saat pasukan pemerintah fokus memerangi pandemi, kelompok teroris Islamic State (ISIS) gencar melakukan serangan.

Kendati demikian, rotasi pasukan AS ke Irak masih berada di jalurnya meskipun pandemi COVID-19 terus berlangsung.

Komandan Operastion Inherent Resolve (OIR), Letnan Jenderal Pat White mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa ISIS telah berusaha untuk mengeksploitasi pandemi di negeri 1001 malam tersebut. Menurutnya, serangan yang dilakukan oleh kelompok itu masih setara dengan perhitungan tahun lalu.

White mengatakan bahwa ISIS mengklaim 152 serangan pada 2019 dan ada 151 serangan diklaim pada 2020. Namun CNN, yang mengutip seorang pejabat pertahanan AS, melaporkan bahwa ISIS telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir.

White mengatakan bahwa jam malam sejatinya juga berdampak negatif pada para militan ISIS dan kemampuan mereka untuk melancarkan serangan. "Jam malam membatasi kemampuan musuh untuk bergerak di atas tanah," katanya, yang dilansir Sabtu (9/5/2020).

"Siapa pun yang bergerak di malam hari atau siang hari menjadi sasaran empuk," kata White.

Sementara itu, sisa-sisa militan ISIS di Suriah juga bangkit kembali untuk melancarkan serangan gerilya. Pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat dilaporkan telah menyerang sebuah sel ISIS di Suriah serta menangkap pemimpinnya. Sel yang diserbu itu terkait dengan maraknya serangan ISIS di Deir el-Zour.

Pejabat koalisi mengklaim serangan itu sebagai sebuah kesuksesan, tetapi ia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut dan nasib kelompok ISIS di Suriah. Serangan pasukan koalsi melibatkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama ini didukung AS.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Korban Tewas Gempa Mynamar...
Korban Tewas Gempa Mynamar dan Thailand Tembus 1.600 Orang
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Pangeran Harry Tidak...
Pangeran Harry Tidak Diberitahu Raja Charles III Dirawat, Akui Rindu sang Ayah
Kapolres Pelabuhan Tanjung...
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Bagikan Bingkisan Lebaran ke Personel di Lapangan
Jelang Lebaran, Serambi...
Jelang Lebaran, Serambi My Pertamina Bagi-bagi THR untuk Anak-anak
Berita Terkini
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
1 jam yang lalu
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
1 jam yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
2 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
3 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
4 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
5 jam yang lalu
Infografis
Rencana Menteri Israel...
Rencana Menteri Israel untuk Lenyapkan Palestina di Tepi Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved