Barat Ciptakan Musuh-musuh, Hasilkan Sekutu Melimpah bagi Rusia

Jum'at, 21 Juni 2024 - 15:01 WIB
loading...
A A A
Namun, sebagian besar merupakan kemitraan yang sudah ada sebelumnya atau perluasan kemitraan dengan negara-negara yang sudah bersahabat dengan AS.

Menurut sejumlah pengamat, terkait negara-negara netral, Rusia harus menyambut mereka dengan tangan terbuka untuk membedakan dirinya dengan gaya intimidasi Amerika Serikat.

Pada apa yang disebut "Konferensi Perdamaian" untuk Ukraina di Swiss pekan lalu, tercatat 13 negara peserta menolak menandatangani dokumen tersebut, termasuk negara tetangga AS, Meksiko.

Pemerintah Meksiko, yang saat ini dipimpin Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, telah menghadapi retorika yang semakin agresif dari para politisi di AS, termasuk ancaman invasi yang seolah-olah untuk melawan kartel narkoba.

12 negara lainnya yang menolak menandatangani proklamasi akhir acara tersebut berasal dari Afrika, Amerika Selatan, dan Asia.

Dua negara tambahan yakni Irak dan Yordania, kemudian mencabut tanda tangan mereka.

Terakhir, ada BRICS, yang dulunya dianggap sebagai angan-angan oleh para pengamat di Barat, kini menjadi kekuatan global, dan baru-baru ini melampaui kekuatan ekonomi kolektif Kelompok Tujuh (G7).

Lebih banyak negara yang meminta bergabung dengan BRICS+ secara berkala, tren yang tidak diragukan lagi dipercepat oleh desakan AS untuk mempersenjatai posisi ekonomi yang diberikan dalam perjanjian Bretton Woods.

“Saya pikir yang perlu dilakukan AS adalah memperluas poros kejahatan mereka melampaui tiga negara, karena meskipun kita memiliki keanggotaan bergilir, tampaknya sekarang jumlahnya tidak cukup besar. Misalnya, apakah Iran akan digeser oleh Korea Utara sekarang?” canda Sleboda.

Sleboda mengungkapkan, “AS telah menciptakan terlalu banyak musuh di dunia sehingga tidak dapat dibatasi hanya pada tiga musuh saja saat ini,” yang menyarankan agar AS menggunakan julukan “Legion of Doom” atau “Pasukan Malapetaka”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)