4 Hal yang Dilakukan Raja Salman untuk Membantu Palestina
loading...
A
A
A
Putra Mahkota Mohammed menyerukan penerapan gencatan senjata di Gaza oleh Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, dan mengulangi seruan Arab Saudi kepada komunitas internasional untuk mengakui negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
![4 Hal yang Dilakukan Raja Salman untuk Membantu Palestina]()
Foto/AP
KTT Arab-Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan menolak pembenaran tindakan Israel terhadap warga Palestina sebagai pembelaan diri pada November 2023 lalu.
KTT itu mengutuk “agresi Israel di Jalur Gaza, kejahatan perang dan pembantaian yang biadab dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan”, kata sebuah komunike terakhir.
Mereka juga menyerukan diakhirinya pengepungan di Gaza, mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut dan menghentikan ekspor senjata ke Israel, setelah pertemuan di Riyadh.
Para pemimpin menuntut agar Dewan Keamanan PBB mengadopsi “resolusi yang tegas dan mengikat” untuk menghentikan “agresi” Israel di Gaza.
Awalnya, hanya 22 anggota Liga Arab yang diharapkan berpartisipasi, namun pertemuan tersebut kemudian diperluas hingga mencakup Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah asosiasi yang lebih luas yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim yang merupakan anggota negara-negara Liga Arab.
![4 Hal yang Dilakukan Raja Salman untuk Membantu Palestina]()
Foto/AP
Sumbangan Saudi untuk Kampanye Nasional untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza melalui portal "Sahem" melebihi USD102 juta.
Pada akhir tahun lalu, Raja Salman bin Abdulaziz, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengeluarkan arahan untuk meluncurkan kampanye penggalangan dana di Sahem yang berafiliasi dengan Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) untuk membantu rakyat Palestina.
Kondisi semakin memburuk di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Rakyat Palestina membutuhkan dukungan di tengah kekurangan makanan, tempat tinggal, air bersih atau obat-obatan.
3. Menggelar Berbagai Konferensi untuk Mendukung Palestina
Foto/AP
KTT Arab-Islam yang diselenggarakan di Arab Saudi menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan menolak pembenaran tindakan Israel terhadap warga Palestina sebagai pembelaan diri pada November 2023 lalu.
KTT itu mengutuk “agresi Israel di Jalur Gaza, kejahatan perang dan pembantaian yang biadab dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan”, kata sebuah komunike terakhir.
Mereka juga menyerukan diakhirinya pengepungan di Gaza, mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut dan menghentikan ekspor senjata ke Israel, setelah pertemuan di Riyadh.
Para pemimpin menuntut agar Dewan Keamanan PBB mengadopsi “resolusi yang tegas dan mengikat” untuk menghentikan “agresi” Israel di Gaza.
Awalnya, hanya 22 anggota Liga Arab yang diharapkan berpartisipasi, namun pertemuan tersebut kemudian diperluas hingga mencakup Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah asosiasi yang lebih luas yang terdiri dari 57 negara mayoritas Muslim yang merupakan anggota negara-negara Liga Arab.
4. Memberikan Donasi dalam Jumlah Besar
Foto/AP
Sumbangan Saudi untuk Kampanye Nasional untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza melalui portal "Sahem" melebihi USD102 juta.
Pada akhir tahun lalu, Raja Salman bin Abdulaziz, dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengeluarkan arahan untuk meluncurkan kampanye penggalangan dana di Sahem yang berafiliasi dengan Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) untuk membantu rakyat Palestina.
Kondisi semakin memburuk di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Rakyat Palestina membutuhkan dukungan di tengah kekurangan makanan, tempat tinggal, air bersih atau obat-obatan.
Explore More