Kushner Menantu Trump di Balik Ide AS Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 11:17 WIB
loading...
A A A
Laporan tersebut menimbulkan keresahan di Israel karena menjadi potensi ancaman terhadap superioritas militer Israel di wilayah tersebut. Israel telah lama menentang penjualan sistem senjata strategis ke negara-negara lain di Timur Tengah dan berdasarkan hukum AS, setiap penjualan senjata harus mempertimbangkan keunggulan militer kualitatif Israel.

Tidak jelas apakah ada korelasi langsung antara diskusi mengenai kemungkinan penjualan senjata dan perjanjian UEA-Israel yang ditandatangani minggu lalu. Namun, pejabat administrasi Trump telah mengindikasikan bahwa perjanjian tersebut membuka jalan untuk diskusi penjualan senjata tersebut.

Kushner terlibat langsung dalam diskusi dengan Emirat dan Israel menjelang kesepakatan pekan lalu.

Dewan Keamanan Nasional tidak membalas permintaan komentar yang diajukan wartawan. Dua asisten Kongres mengatakan setiap penjualan yang melibatkan F-35 akan membutuhkan pengawasan serius dari Kongres.

Tetapi, lanjut kedua asisten itu, komite terkait di Kongres belum diberi tahu tentang penjualan senjata ke UEA yang melibatkan F-35 dan juga tidak ada peninjauan tidak resmi yang sedang berlangsung.

Masih menurut dua asisten Kongres, ada rasa frustrasi di antara anggota kedua belah pihak tentang kurangnya komunikasi dari administrasi mengenai diskusi ini.

Seorang pembantu Senat Demokrat mengatakan kepada CNN bahwa Kongres "hampir pasti" akan berusaha memblokir penjualan F-35 ke UEA dengan resolusi ketidaksetujuan jika pemerintahan Trump mengabaikan keberatan Israel dan bergerak maju dengan kesepakatan itu.

"F-35 benar-benar merupakan tingkat teknologi lain yang mengancam keunggulan kualitatif militer Israel...jadi ini adalah masalah besar," kata pembantu Senat tersebut yang berbicara dalam kondisi anonim.

Wakil Menteri Pertahanan untuk Akuisisi dan Keberlanjutan, Ellen Lord, merujuk semua pertanyaan tentang F-35 dan UEA ke Departemen Luar Negeri ketika ditanya tentang masalah tersebut pada hari Kamis.

Kantor Departemen Luar Negeri yang menangani penjualan senjata belum diberi tahu secara resmi tentang permintaan pembelian dari Emirat. Pejabat departemen tersebut mengatakan permintaan itu diperlukan untuk memicu proses peninjauan formal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)