New York Diserbu Laba-laba Joro Raksasa yang Berbisa, Ini 6 Faktanya

Sabtu, 08 Juni 2024 - 22:22 WIB
loading...
A A A
Laba-laba Joro tidak mempunyai sayap, tetapi anak-anaknya dapat memanfaatkan angin untuk terbang.

Melalui teknik yang disebut balon, bayi laba-laba Joro melepaskan benang sutra yang memungkinkan mereka mengikuti arus angin. Hal ini memungkinkan mereka untuk pindah ke daerah baru – terkadang menempuh jarak lebih dari 160 km (100 mil).

Bayi-bayi menetas pada musim semi dan musim panas, menjadikannya musim utama ketika laba-laba memperluas jangkauan teritorialnya.

Laba-laba Joro juga punya keunggulan lain. Penelitian pada tahun 2022 yang dilakukan oleh ahli ekologi Universitas Georgia Andrew Davis dan rekan-rekannya menemukan bahwa mereka memiliki metabolisme dan detak jantung yang tinggi, yang memungkinkan mereka bertahan hidup di iklim yang lebih dingin.


3. Pernah Muncul di Georgia

Sejak kemunculan pertamanya di Georgia sekitar 10 tahun lalu, spesies invasif ini mulai menyebar ke utara.

Menurut kelompok nirlaba INaturalis, laba-laba Joro telah terlihat di Maryland, West Virginia, Tennesse, North Carolina dan South Carolina. Hal ini juga terlihat di negara bagian Oklahoma di bagian tengah-selatan.

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada bulan November, para ilmuwan di Clemson University di South Carolina mengatakan arakhnida berwarna-warni akan segera mulai bergerak menuju “wilayah Great Lakes di AS dan Kanada yang membentang di sepanjang bagian barat tengah dan timur laut AS, dan hingga ke Kanada bagian timur”.

Bagian barat laut AS dan bahkan Meksiko barat laut juga bisa menjadi habitat yang menguntungkan bagi laba-laba Joro, kata para ilmuwan.

4. Berasal dari China

Laba-laba Joro biasanya berasal dari Jepang, Cgina, Taiwan, dan Korea Selatan.

Kemungkinan besar laba-laba tersebut adalah penumpang gelap di dalam kontainer pengiriman dari salah satu area tersebut dan akhirnya mendarat di pelabuhan di Atlanta, Georgia, menurut sebuah penelitian pada tahun 2015.

5. Berbisa tapi Tak Mematikan

Menurut penelitian yang dilakukan Davis dan rekan-rekannya di Universitas Georgia, laba-laba Joro tidak berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan.

Mereka berbisa, namun gigitannya tidak mematikan, dan taringnya terlalu kecil untuk menusuk kulit manusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2511 seconds (0.1#10.140)