Ketika Bayi dan Anak-anak di Korea Selatan Menggugat Pemerintahnya, Ada Apa Gerangan?

Minggu, 02 Juni 2024 - 21:21 WIB
loading...
A A A
Ditinjau setiap lima tahun berdasarkan Perjanjian Paris, rangkaian target berikutnya akan disampaikan pada awal tahun 2025 dan mencakup 10 tahun berikutnya.

Jika pengadilan memenangkan penggugat, Korea Selatan mungkin harus lebih ambisius dalam menyusun rencana iklim berikutnya, kata para ahli kepada jurnal Nature.

Belum Terlalu Serius

Ketika Bayi dan Anak-anak di Korea Selatan Menggugat Pemerintahnya, Ada Apa Gerangan?

Foto/AP

Saat ini, kontribusi Korea Selatan terhadap pengurangan emisi, atau NDC, dikategorikan “tidak mencukupi” oleh Climate Action Tracker, sebuah proyek ilmiah independen yang memantau kinerja pemerintah dalam memenuhi komitmen iklimnya.

Pada tahun 2022, Korea Selatan hanya memperoleh 5,4 persen energinya dari tenaga angin dan surya, kurang dari setengah rata-rata global sebesar 12 persen dan jauh di belakang negara tetangga Jepang dan Tiongkok, menurut lembaga pemikir energi Ember.

Selain itu, Korea Selatan merupakan penghasil emisi karbon per orang tertinggi kedua di G20.

Memiliki Dampak Serius bagi Anak Muda

Ketika Bayi dan Anak-anak di Korea Selatan Menggugat Pemerintahnya, Ada Apa Gerangan?

Foto/AP

Beberapa kasus iklim yang dipimpin oleh kaum muda telah diajukan dan berhasil selama bertahun-tahun.

Pada tahun 2020, sembilan orang berusia antara 15 dan 32 tahun menentang Undang-Undang Perlindungan Iklim Federal Jerman di Mahkamah Konstitusi Federal, dengan menyatakan bahwa target pengurangan emisi undang-undang tersebut masih belum mencukupi dan melanggar peraturan.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1154 seconds (0.1#10.140)