Politisi Australia Salahkan Muslim atas Penembakan Selandia Baru
A
A
A
CANBERRA - Seorang politisi Australia menuai kecaman keras karena menyalahkan imigran Muslim dalam serangan teroris di dua masjid di Selandia Baru. Sebanyak 49 orang tewas dalam penembakan massal ketika salat Jumat berlangsung.
Senator Queensland, Australia, Fraser Anning merilis pernyataan media pada Jumat sore, beberapa jam setelah serangan teroris di dua masjid di kota Christchurch terjadi. Di dalamnya, Anning awalnya menentang segala bentuk kekerasan dan mengutuk tindakan pria bersenjata itu.
Namun, di kalimat selanjutnya dia menyalahkan imigran Muslim sebagai pemicu penembakan berdarah itu.
"Ketika jenis kekerasan yang main hakim sendiri tidak pernah bisa dibenarkan, yang disoroti adalah meningkatnya ketakutan dalam komunitas kami, baik di Australia dan Selandia Baru, akan meningkatnya kehadiran Muslim," katanya.
Anning mengklaim pelaku sesungguhnya yang membunuh 49 orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya, termasuk anak-anak, adalah kebijakan imigrasi Selandia Baru.
Empat tersangka telah ditahan sehubungan dengan serangan itu, termasuk tersangka utama Brenton Harrison Tarrant, 28, pria Australia. Tarrant telah dibawa ke pengadilan Sabtu (16/3/2019), di mana dia didakwa melakukan pembunuhan.
"Pernyataan Senator Australia Fraser Anning tentang teroris Kristen #ChristchurchAttack; para korban pantas dibunuh karena mereka adalah Muslim. ICYMI, ia membela 'solusi akhir' untuk imigran non-kulit putih," kecam Alfons Lopez Tena, mantan anggota parlemen Catalan yang juga seorang penulis, via akun Twitter @alfonslopeztena.
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull via akun @TurnbullMalcolm berkomentar; "Mereka yang menjajakan kebencian rasial dan agama mungkin tidak mengambil senjata atau pisau sendiri, tetapi mereka terlalu sering menginspirasi orang-orang yang melakukannya. Ekstremisme kekerasan dimulai dengan ekstremisme dan ujaran kebencian."
"Komentar Fraser Anning hari ini hina. Dia memalukan Senat dan yang lebih buruk dengan menyebarkan kebencian dan membuat orang Australia saling bermusuhan, dia melakukan apa yang diinginkan para teroris," lanjut Turnbull.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison via akun @ScottMorrisonMP ikut mengecam Senator Anning. "Pernyataan Senator Fraser Anning menyalahkan serangan mematikan oleh teroris ekstremis sayap kanan di Selandia Baru pada (kebijakan) imigrasi adalah menjijikkan. Pandangan itu tidak punya tempat di Australia, apalagi Parlemen Australia," kecam Morisson.
Jurnalis televisi, Moeed Pirzada, via akun @MoeedNj berkomentar;"Inilah seorang lelaki, Senator Fraser Anning, yang secara terbuka membenarkan terorisme dan pembantaian (terhadap) kaum Muslim atas nama imigrasi; jika ada Mullah Muslim yang akan melakukannya, ia akan segera menemukan dirinya atau pemerintahnya dalam kesulitan; Dimanakah lokasi PBB?."
Menyadari pernyataannya menuai kecaman, Anning kemudian mengkritik para politisi sayap kiri dan media yang katanya terlalu buru-buru menyalahkan undang-undang senjata atau mereka yang memiliki pandangan nasionalis."Ini semua omong kosong klise," katanya.
"Penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di jalan-jalan Selandia Baru hari ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," ujarnya.
Senator Queensland, Australia, Fraser Anning merilis pernyataan media pada Jumat sore, beberapa jam setelah serangan teroris di dua masjid di kota Christchurch terjadi. Di dalamnya, Anning awalnya menentang segala bentuk kekerasan dan mengutuk tindakan pria bersenjata itu.
Namun, di kalimat selanjutnya dia menyalahkan imigran Muslim sebagai pemicu penembakan berdarah itu.
"Ketika jenis kekerasan yang main hakim sendiri tidak pernah bisa dibenarkan, yang disoroti adalah meningkatnya ketakutan dalam komunitas kami, baik di Australia dan Selandia Baru, akan meningkatnya kehadiran Muslim," katanya.
Anning mengklaim pelaku sesungguhnya yang membunuh 49 orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya, termasuk anak-anak, adalah kebijakan imigrasi Selandia Baru.
Empat tersangka telah ditahan sehubungan dengan serangan itu, termasuk tersangka utama Brenton Harrison Tarrant, 28, pria Australia. Tarrant telah dibawa ke pengadilan Sabtu (16/3/2019), di mana dia didakwa melakukan pembunuhan.
"Pernyataan Senator Australia Fraser Anning tentang teroris Kristen #ChristchurchAttack; para korban pantas dibunuh karena mereka adalah Muslim. ICYMI, ia membela 'solusi akhir' untuk imigran non-kulit putih," kecam Alfons Lopez Tena, mantan anggota parlemen Catalan yang juga seorang penulis, via akun Twitter @alfonslopeztena.
Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull via akun @TurnbullMalcolm berkomentar; "Mereka yang menjajakan kebencian rasial dan agama mungkin tidak mengambil senjata atau pisau sendiri, tetapi mereka terlalu sering menginspirasi orang-orang yang melakukannya. Ekstremisme kekerasan dimulai dengan ekstremisme dan ujaran kebencian."
"Komentar Fraser Anning hari ini hina. Dia memalukan Senat dan yang lebih buruk dengan menyebarkan kebencian dan membuat orang Australia saling bermusuhan, dia melakukan apa yang diinginkan para teroris," lanjut Turnbull.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison via akun @ScottMorrisonMP ikut mengecam Senator Anning. "Pernyataan Senator Fraser Anning menyalahkan serangan mematikan oleh teroris ekstremis sayap kanan di Selandia Baru pada (kebijakan) imigrasi adalah menjijikkan. Pandangan itu tidak punya tempat di Australia, apalagi Parlemen Australia," kecam Morisson.
Jurnalis televisi, Moeed Pirzada, via akun @MoeedNj berkomentar;"Inilah seorang lelaki, Senator Fraser Anning, yang secara terbuka membenarkan terorisme dan pembantaian (terhadap) kaum Muslim atas nama imigrasi; jika ada Mullah Muslim yang akan melakukannya, ia akan segera menemukan dirinya atau pemerintahnya dalam kesulitan; Dimanakah lokasi PBB?."
Menyadari pernyataannya menuai kecaman, Anning kemudian mengkritik para politisi sayap kiri dan media yang katanya terlalu buru-buru menyalahkan undang-undang senjata atau mereka yang memiliki pandangan nasionalis."Ini semua omong kosong klise," katanya.
"Penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di jalan-jalan Selandia Baru hari ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," ujarnya.
(mas)