Deretan Negara Eropa yang Mendukung Palestina, Siapa Selanjutnya?
loading...
A
A
A
Tak hanya dari pemerintah, warga Spanyol juga sering memberi dukungan dengan turun ke jalan. Pada statusnya sebagai anggota Uni Eropa, mereka kerap pula mendesak para pemimpin untuk menyerukan gencatan senjata dan penghentian kekerasan di Palestina.
Berikutnya ada Norwegia. Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan pengakuan kepada Palestina dilakukan guna mendukung berakhirnya konflik yang berkepanjangan dan kejam.
Lebih jauh, Norwegia menganggap pengakuan ini akan menjadi langkah awal dalam tujuannya untuk mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Mereka berharap kedua negara bisa hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.
Menyikapi langkah Norwegia, para analis tidak terkejut mengingat negara ini pernah menjadi tuan rumah Perjanjian Oslo. Sayangnya, memang perjanjian perdamaian awal tahun 1990an kala itu akhirnya gagal.
Belgia memang belum mengakui Palestina sebagai negara. Namun, secara historis mereka punya riwayat tindakan dukungan untuk Palestina.
Pada 2012, Belgia memberikan satu suara untuk mendukung pemberian status pengamat ‘non-anggota’ bagi Palestina di PBB.
Mereka juga mendukung peran Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam penyelidikan dugaan genosida yang sedang berlangsung terhadap situasi di Palestina.
Setelah pengakuan tiga negara Eropa baru-baru ini, Belgia dikabarkan akan menjadi nama selanjutnya yang mengakui Palestina. Namun, waktunya sendiri belum bisa dipastikan mengingat Juni mendatang akan mengadakan pemilu nasional.
Slovenia dikabarkan segera mengakui Palestina pada Juni mendatang. Melihat kondisi kemanusiaan di Rafah, mereka juga mengkritik keras perilaku militer Israel dan menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi Slovenia mendukung Palestina. Misalnya, perjuangan melawan Yugoslavia pada awal tahun 1990-an.
3. Norwegia
Berikutnya ada Norwegia. Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan pengakuan kepada Palestina dilakukan guna mendukung berakhirnya konflik yang berkepanjangan dan kejam.
Lebih jauh, Norwegia menganggap pengakuan ini akan menjadi langkah awal dalam tujuannya untuk mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Mereka berharap kedua negara bisa hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.
Menyikapi langkah Norwegia, para analis tidak terkejut mengingat negara ini pernah menjadi tuan rumah Perjanjian Oslo. Sayangnya, memang perjanjian perdamaian awal tahun 1990an kala itu akhirnya gagal.
4. Belgia
Belgia memang belum mengakui Palestina sebagai negara. Namun, secara historis mereka punya riwayat tindakan dukungan untuk Palestina.
Pada 2012, Belgia memberikan satu suara untuk mendukung pemberian status pengamat ‘non-anggota’ bagi Palestina di PBB.
Mereka juga mendukung peran Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam penyelidikan dugaan genosida yang sedang berlangsung terhadap situasi di Palestina.
Setelah pengakuan tiga negara Eropa baru-baru ini, Belgia dikabarkan akan menjadi nama selanjutnya yang mengakui Palestina. Namun, waktunya sendiri belum bisa dipastikan mengingat Juni mendatang akan mengadakan pemilu nasional.
5. Slovenia
Slovenia dikabarkan segera mengakui Palestina pada Juni mendatang. Melihat kondisi kemanusiaan di Rafah, mereka juga mengkritik keras perilaku militer Israel dan menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi Slovenia mendukung Palestina. Misalnya, perjuangan melawan Yugoslavia pada awal tahun 1990-an.