Deretan Negara Eropa yang Mendukung Palestina, Siapa Selanjutnya?
loading...
A
A
A
MADRID - Deretan negara Eropa yang mendukung Palestina menarik diketahui. Terbaru, ada tiga nama yang mengakui kemerdekaannya, yakni Spanyol, Norwegia dan Irlandia.
Pengakuan ketiga nama di atas menambah daftar panjang negara di dunia yang mengakui kemerdekaan Palestina. Dari sekian banyak, memang ada sebagian yang berasal dari daratan Eropa.
Namun, perlu dipahami bahwa pengakuan kedaulatan negara belum tentu menjadikannya sebagai pendukung tetap. Pada beberapa kasus, ada negara-negara yang memang mengakui keberadaan Palestina, namun tindakan atau kebijakannya masih condong ke Israel.
Lalu, negara mana saja yang diketahui sebagai pendukung setia Palestina? Berikut ini di antaranya yang berada di kawasan Eropa.
Negara Eropa yang Mendukung Palestina
Irlandia memang baru mengakui negara Palestina beberapa waktu lalu. Kendati begitu, negara ini sudah lama dikenal sebagai pendukung Palestina di Eropa.
Mengutip Al Jazeera, Irlandia menjadi anggota Uni Eropa pertama yang menyerukan pembentukan negara Palestina pada 1980. Mereka bahkan pernah menolak membuka kedutaan besar di Israel.
Alasan dukungan Irlandia kepada Palestina didasarkan pada riwayat perjuangan negaranya sendiri di masa lampau. Sebagai informasi, dulunya Irlandia juga pernah merasakan penjajahan, sehingga membuat banyak warganya turut berempati terhadap perjuangan Palestina.
Setelah sekian lama, akhirnya Irlandia mengakui keberadaan Palestina sebagai negara. Pengakuan ini diharapkan mampu mendukung perjuangan bangsa Palestina yang masih berusaha keluar dari jeruji penjajahan Israel.
Sebagaimana Irlandia, Spanyol juga baru saja mengakui Palestina sebagai negara. Tak berbeda jauh, alasannya juga didasarkan pada riwayat sejarahnya sendiri yang pernah berjuang melawan penjajah.
Tak hanya dari pemerintah, warga Spanyol juga sering memberi dukungan dengan turun ke jalan. Pada statusnya sebagai anggota Uni Eropa, mereka kerap pula mendesak para pemimpin untuk menyerukan gencatan senjata dan penghentian kekerasan di Palestina.
Berikutnya ada Norwegia. Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan pengakuan kepada Palestina dilakukan guna mendukung berakhirnya konflik yang berkepanjangan dan kejam.
Lebih jauh, Norwegia menganggap pengakuan ini akan menjadi langkah awal dalam tujuannya untuk mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Mereka berharap kedua negara bisa hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.
Menyikapi langkah Norwegia, para analis tidak terkejut mengingat negara ini pernah menjadi tuan rumah Perjanjian Oslo. Sayangnya, memang perjanjian perdamaian awal tahun 1990an kala itu akhirnya gagal.
Belgia memang belum mengakui Palestina sebagai negara. Namun, secara historis mereka punya riwayat tindakan dukungan untuk Palestina.
Pada 2012, Belgia memberikan satu suara untuk mendukung pemberian status pengamat ‘non-anggota’ bagi Palestina di PBB.
Mereka juga mendukung peran Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam penyelidikan dugaan genosida yang sedang berlangsung terhadap situasi di Palestina.
Setelah pengakuan tiga negara Eropa baru-baru ini, Belgia dikabarkan akan menjadi nama selanjutnya yang mengakui Palestina. Namun, waktunya sendiri belum bisa dipastikan mengingat Juni mendatang akan mengadakan pemilu nasional.
Slovenia dikabarkan segera mengakui Palestina pada Juni mendatang. Melihat kondisi kemanusiaan di Rafah, mereka juga mengkritik keras perilaku militer Israel dan menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi Slovenia mendukung Palestina. Misalnya, perjuangan melawan Yugoslavia pada awal tahun 1990-an.
Tanda-tanda pengakuan dari Slovenia pun mulai terlihat dalam beberapa waktu ke belakang. Pada Oktober 2023, mereka bergabung dengan Belgia, Prancis, Irlandia, Luksemburg, dan Spanyol dalam memberikan suara untuk gencatan senjata segera di Majelis Umum PBB.
Bulan lalu, Slovenia dalam kapasitasnya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB menyetujui rancangan resolusi yang memberikan status Palestina keanggotaan penuh di PBB.
Sementara di awal bulan, mereka menyetujui resolusi yang menyerukan keanggotaan penuh Palestina di PBB
Itulah beberapa negara Eropa yang mendukung Palestina. Jika Israel tetap ngotot melanjutkan kekejamannya, bukan tidak mungkin jumlah pendukung Palestina akan kembali bertambah ke depannya.
Pengakuan ketiga nama di atas menambah daftar panjang negara di dunia yang mengakui kemerdekaan Palestina. Dari sekian banyak, memang ada sebagian yang berasal dari daratan Eropa.
Namun, perlu dipahami bahwa pengakuan kedaulatan negara belum tentu menjadikannya sebagai pendukung tetap. Pada beberapa kasus, ada negara-negara yang memang mengakui keberadaan Palestina, namun tindakan atau kebijakannya masih condong ke Israel.
Lalu, negara mana saja yang diketahui sebagai pendukung setia Palestina? Berikut ini di antaranya yang berada di kawasan Eropa.
Negara Eropa yang Mendukung Palestina
1. Irlandia
Irlandia memang baru mengakui negara Palestina beberapa waktu lalu. Kendati begitu, negara ini sudah lama dikenal sebagai pendukung Palestina di Eropa.
Mengutip Al Jazeera, Irlandia menjadi anggota Uni Eropa pertama yang menyerukan pembentukan negara Palestina pada 1980. Mereka bahkan pernah menolak membuka kedutaan besar di Israel.
Alasan dukungan Irlandia kepada Palestina didasarkan pada riwayat perjuangan negaranya sendiri di masa lampau. Sebagai informasi, dulunya Irlandia juga pernah merasakan penjajahan, sehingga membuat banyak warganya turut berempati terhadap perjuangan Palestina.
Setelah sekian lama, akhirnya Irlandia mengakui keberadaan Palestina sebagai negara. Pengakuan ini diharapkan mampu mendukung perjuangan bangsa Palestina yang masih berusaha keluar dari jeruji penjajahan Israel.
2. Spanyol
Sebagaimana Irlandia, Spanyol juga baru saja mengakui Palestina sebagai negara. Tak berbeda jauh, alasannya juga didasarkan pada riwayat sejarahnya sendiri yang pernah berjuang melawan penjajah.
Tak hanya dari pemerintah, warga Spanyol juga sering memberi dukungan dengan turun ke jalan. Pada statusnya sebagai anggota Uni Eropa, mereka kerap pula mendesak para pemimpin untuk menyerukan gencatan senjata dan penghentian kekerasan di Palestina.
3. Norwegia
Berikutnya ada Norwegia. Perdana Menteri Jonas Gahr Store menjelaskan bahwa keputusan pengakuan kepada Palestina dilakukan guna mendukung berakhirnya konflik yang berkepanjangan dan kejam.
Lebih jauh, Norwegia menganggap pengakuan ini akan menjadi langkah awal dalam tujuannya untuk mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Mereka berharap kedua negara bisa hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan.
Menyikapi langkah Norwegia, para analis tidak terkejut mengingat negara ini pernah menjadi tuan rumah Perjanjian Oslo. Sayangnya, memang perjanjian perdamaian awal tahun 1990an kala itu akhirnya gagal.
4. Belgia
Belgia memang belum mengakui Palestina sebagai negara. Namun, secara historis mereka punya riwayat tindakan dukungan untuk Palestina.
Pada 2012, Belgia memberikan satu suara untuk mendukung pemberian status pengamat ‘non-anggota’ bagi Palestina di PBB.
Mereka juga mendukung peran Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam penyelidikan dugaan genosida yang sedang berlangsung terhadap situasi di Palestina.
Setelah pengakuan tiga negara Eropa baru-baru ini, Belgia dikabarkan akan menjadi nama selanjutnya yang mengakui Palestina. Namun, waktunya sendiri belum bisa dipastikan mengingat Juni mendatang akan mengadakan pemilu nasional.
5. Slovenia
Slovenia dikabarkan segera mengakui Palestina pada Juni mendatang. Melihat kondisi kemanusiaan di Rafah, mereka juga mengkritik keras perilaku militer Israel dan menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi Slovenia mendukung Palestina. Misalnya, perjuangan melawan Yugoslavia pada awal tahun 1990-an.
Tanda-tanda pengakuan dari Slovenia pun mulai terlihat dalam beberapa waktu ke belakang. Pada Oktober 2023, mereka bergabung dengan Belgia, Prancis, Irlandia, Luksemburg, dan Spanyol dalam memberikan suara untuk gencatan senjata segera di Majelis Umum PBB.
Bulan lalu, Slovenia dalam kapasitasnya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB menyetujui rancangan resolusi yang memberikan status Palestina keanggotaan penuh di PBB.
Sementara di awal bulan, mereka menyetujui resolusi yang menyerukan keanggotaan penuh Palestina di PBB
Itulah beberapa negara Eropa yang mendukung Palestina. Jika Israel tetap ngotot melanjutkan kekejamannya, bukan tidak mungkin jumlah pendukung Palestina akan kembali bertambah ke depannya.
(sya)