Kengerian Pembantaian oleh Israel di Rafah: Anak Tanpa Kepala, Jasad-jasad Hangus
loading...
A
A
A
RAFAH - Setelah matahari terbit, orang-orang yang selamat dari pemboman Israel di kamp pengungsi Rafah kembali untuk melihat kerusakan yang terjadi.
Anak-anak mengintip melalui jendela mobil yang berlubang, para pria mengais puing-puing yang terbakar, dan para jurnalis mengambil foto kaleng-kaleng makanan yang menghitam.
Sekitar 12 jam sebelumnya, keluarga-keluarga Palestina berada di dalam tenda-tenda tersebut, yang terbakar setelah militer Israel mengebom perkemahan yang terletak di barat laut Rafah.
Banyak yang baru selesai salat Isya’, ada yang tertidur, dan ada pula yang sekadar berkumpul bersama keluarga.
“Kami sedang duduk dengan tenang ketika tiba-tiba mendengar ledakan,” ujar Layan al-Fayoum, salah satu korban selamat dari serangan tersebut.
“Itu sangat mendadak. Bom-bom itu jatuh tanpa peringatan,” papar dia.
Remaja muda itu keluar dari tendanya untuk melihat apa yang terjadi dan dikejutkan oleh api besar yang melanda lokasi tersebut.
“Apinya sangat besar,” ungkap dia kepada Middle East Eye.
“Kami melihat tenda-tenda terbakar dan kemudian kami harus mengumpulkan anggota tubuh yang terpotong-potong dan anak-anak yang mati,” ujar dia.
Anak-anak mengintip melalui jendela mobil yang berlubang, para pria mengais puing-puing yang terbakar, dan para jurnalis mengambil foto kaleng-kaleng makanan yang menghitam.
Sekitar 12 jam sebelumnya, keluarga-keluarga Palestina berada di dalam tenda-tenda tersebut, yang terbakar setelah militer Israel mengebom perkemahan yang terletak di barat laut Rafah.
Banyak yang baru selesai salat Isya’, ada yang tertidur, dan ada pula yang sekadar berkumpul bersama keluarga.
“Kami sedang duduk dengan tenang ketika tiba-tiba mendengar ledakan,” ujar Layan al-Fayoum, salah satu korban selamat dari serangan tersebut.
“Itu sangat mendadak. Bom-bom itu jatuh tanpa peringatan,” papar dia.
Remaja muda itu keluar dari tendanya untuk melihat apa yang terjadi dan dikejutkan oleh api besar yang melanda lokasi tersebut.
“Apinya sangat besar,” ungkap dia kepada Middle East Eye.
“Kami melihat tenda-tenda terbakar dan kemudian kami harus mengumpulkan anggota tubuh yang terpotong-potong dan anak-anak yang mati,” ujar dia.