Kengerian Pembantaian oleh Israel di Rafah: Anak Tanpa Kepala, Jasad-jasad Hangus
loading...
A
A
A
Remaja tersebut mengatakan keluarganya berencana pindah ke kamp lain pada Senin pagi karena serangan Israel di Rafah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Namun mereka kehilangan uang akibat kebakaran tersebut, yang berarti mereka tidak bisa pergi ke mana pun saat ini dan tidak memiliki tenda untuk berlindung.
“Mereka bilang ini adalah zona aman,” tutur Abo Sebah kepada MEE. “Pendudukan ini sangat tercela dan kriminal.”
Militer Israel mengatakan mereka menggunakan “amunisi tepat” dalam serangan itu, yang diduga membunuh dua anggota sayap bersenjata Hamas.
Rezim penjajah Israel menambahkan insiden tersebut “sedang ditinjau” dan mereka menyesalkan “segala kerugian yang menimpa non-kombatan selama perang”.
Abo Sebah, yang melarikan diri dari Gaza tengah ke perkemahan ini pada bulan Januari, mengatakan dia tidak mempercayai klaim Israel.
“Apa lagi yang Anda harapkan dari mereka?” ujar dia memberitahu MEE.
“Kami belum pernah melihat adanya pejuang perlawanan di sini. Para pejuang berada di zona tempur di Rafah timur,” ungkap dia.
“Israel hanya mengatakan hal ini untuk membenarkan tindakan mereka. Mereka ingin membunuh rakyat Palestina, mengusir mereka secara paksa, dan menghancurkan rumah mereka,” papar dia.
Abo Sebah kehilangan rumahnya pada bulan November ketika rumahnya dibom pesawat tempur Israel dalam serangan yang menewaskan dua putranya, putrinya, dan bayinya yang berusia dua tahun.
Namun mereka kehilangan uang akibat kebakaran tersebut, yang berarti mereka tidak bisa pergi ke mana pun saat ini dan tidak memiliki tenda untuk berlindung.
“Mereka bilang ini adalah zona aman,” tutur Abo Sebah kepada MEE. “Pendudukan ini sangat tercela dan kriminal.”
Penghancuran, Mayat, dan Pembunuhan
Militer Israel mengatakan mereka menggunakan “amunisi tepat” dalam serangan itu, yang diduga membunuh dua anggota sayap bersenjata Hamas.
Rezim penjajah Israel menambahkan insiden tersebut “sedang ditinjau” dan mereka menyesalkan “segala kerugian yang menimpa non-kombatan selama perang”.
Abo Sebah, yang melarikan diri dari Gaza tengah ke perkemahan ini pada bulan Januari, mengatakan dia tidak mempercayai klaim Israel.
“Apa lagi yang Anda harapkan dari mereka?” ujar dia memberitahu MEE.
“Kami belum pernah melihat adanya pejuang perlawanan di sini. Para pejuang berada di zona tempur di Rafah timur,” ungkap dia.
“Israel hanya mengatakan hal ini untuk membenarkan tindakan mereka. Mereka ingin membunuh rakyat Palestina, mengusir mereka secara paksa, dan menghancurkan rumah mereka,” papar dia.
Abo Sebah kehilangan rumahnya pada bulan November ketika rumahnya dibom pesawat tempur Israel dalam serangan yang menewaskan dua putranya, putrinya, dan bayinya yang berusia dua tahun.