Juru Bicara Hamas Abu Ubaidah: Kami Menangkap Lebih Banyak Tentara Israel

Minggu, 26 Mei 2024 - 07:06 WIB
loading...
Juru Bicara Hamas Abu...
Juru Bicara Hamas Abu Ubaidah. Foto/media al qassam
A A A
GAZA - Abu Ubaidah, juru bicara militer Brigade Al-Qassam Hamas, mengumumkan para tentara Israel ditangkap, dibunuh dan terluka dalam operasi Perlawanan pada Sabtu sore (25/5/2024) di Jalur Gaza utara.

Para prajurit Zionis tersebut ditangkap ketika pasukan Israel dipancing ke dalam terowongan di kamp pengungsi Jabaliya.

“Lawan mereka; Allah akan menghukum mereka dengan tanganmu dan mempermalukan mereka serta memberimu kemenangan atas mereka dan menyembuhkan hati orang-orang yang beriman,” ujar Abu Ubaidah.

Dia menambahkan, “Wahai rakyat kami yang hebat, wahai pejuang yang heroik, wahai bangsa kami dan rakyat dunia yang merdeka, sejahtera dan berkah besertamu.”

“Pemerintah musuh dan tentaranya yang menindas terus melakukan kebijakan balas dendam dan penghancuran yang buta dan sembrono, berpindah dari satu kegagalan ke kegagalan lainnya, mencari pencapaian ilusi untuk memasarkan pembantaian dan tekanan militer mereka terhadap rakyat kita sebagai kemenangan atau pencapaian,” ungkap dia.

“Para pejuang heroik kita yang hebat terus mengajarkan pelajaran pada pendudukan di semua lini, mengandalkan Allah, berpegang teguh pada tali kuat-Nya, dan mempertahankan tanah mereka dari musuh yang jahat, biadab, dan keji,” tegas dia.



Dia menegaskan, “Babak terakhir dari kegagalan dan kebingungan Zionis adalah kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan musuh, yang terus berlanjut hingga saat ini, di Jabalia, Rafah, dan wilayah lain di tanah kita tercinta.”

“Pasukan pendudukan menyaring tumpukan puing untuk mencari sisa-sisa beberapa tawanan mereka yang sengaja mereka bom sebelumnya. Mereka mengerahkan ribuan tentara di gang-gang Jabalia dan tempat lain, mencari mayat, mengorbankan tentara mereka demi plot pribadi Netanyahu dan kepentingan pemerintahannya yang ekstremis dan fasis,” papar dia.

“Kemudian, tentara musuh memasarkan pengambilan jenazah sebagai pencapaian militer dan moral. Meskipun terjadi perang genosida dan penghancuran tanpa pandang bulu, para pejuang kami telah dan tetap waspada terhadap pasukan musuh, melakukan lusinan operasi melawan mereka selama lebih dari dua minggu di Jabalia, Rafah, Beit Hanoun, dan semua pusat agresi dan penyerangan,” ungkap dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)