Israel Luncurkan Rudal Rocks yang Bisa Hancurkan Bungker Bawah Tanah

Jum'at, 22 Februari 2019 - 00:49 WIB
Israel Luncurkan Rudal Rocks yang Bisa Hancurkan Bungker Bawah Tanah
Israel Luncurkan Rudal Rocks yang Bisa Hancurkan Bungker Bawah Tanah
A A A
TEL AVIV - Perusahaan elektronik pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems Ltd., telah meluncurkan rudal jarak jauh Rocks dalam pameran Aero India di Bangalore. Misil air-to-surface (udara ke permukaan) ini diklaim mampu menghancurkan target bawah tanah, seperti bungker.

Menurut Rafael, rudal baru dapat ditembakkan jarak jauh dari pesawat tempur menuju target permukaan dan bawah tanah sehingga pesawat tetap di luar area yang ditargetkan oleh sistem pertahanan udara.

Rudal itu, lanjut Rafael, bergerak lebih cepat daripada kecepatan suara sehingga mengurangi kemungkinan bahwa pesawat yang menembakkan rudal akan dideteksi oleh pertahanan anti-pesawat. Menurut Rafael misil itu juga dapat menghantam target yang bergerak dan juga mengganggu sistem navigasi GPS, jika ditargetkan.

Rudal Rocks sendiri dipandu sebagian besar jalan menuju target dengan sistem navigasi GPS, sedangkan beberapa meter terakhir dilakukan oleh perangkat pelacak dan memproses foto-foto target guna memastikan pukulan yang tepat. Rafael belum mengungkapkan rincian lengkap tentang kisaran rudal dan muatannya, tetapi menekankan bahwa hulu ledaknya mematikan.

Wakil Presiden dan Kepala Sektor Sistem Udara Rafael dan C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance), Yuval Miller, mengatakan; "Rocks adalah rudal yang maju dan inovatif dan kami juga telah menerapkan teknologi yang sudah digunakan dalam sistem senjata rudal Spice, yang sudah beroperasi".

Seorang sumber terkait yang dikutip media Israel, Globes, Kamis (21/2/2019), percaya bahwa Rafael telah merancang rudal baru terutama untuk pasar India di mana perusahaan Israel telah aktif selama beberapa dekade melalui berbagai anak perusahaan dan banyak kemitraan bisnis.

Sebagai bagian dari kolaborasinya dengan India, Rafael telah mentransfer pengetahuan yang memungkinkan perusahaan lokal untuk memproduksi beberapa produknya di India sebagai bagian dari kebijakan pemerintah India, "Make in India".

Rafael juga telah menunggu beberapa waktu untuk lampu hijau dari pemerintah India guna untuk kesepakatan untuk rudal anti-tank Spike bernilai ratusan juta dolar. Kesepakatan itu ditangguhkan oleh pertengkaran internal di India mengenai apakah akan membeli rudal anti-tank Rafael atau rudal alternatif yang sedang dikembangkan di India.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3569 seconds (0.1#10.140)