Arab Saudi Kutuk Invasi Darat Israel di Rafah: Kampanye Berdarah Sistematis

Rabu, 08 Mei 2024 - 08:01 WIB
loading...
Arab Saudi Kutuk Invasi Darat Israel di Rafah: Kampanye Berdarah Sistematis
Kendaraan militer Israel beroperasi di sisi Gaza dari Penyeberangan Rafah, pada 7 Mei 2024. Foto/idf
A A A
RIYADH - Arab Saudi memperingatkan invasi darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan adalah “bagian dari kampanye berdarah sistematis” untuk menyerbu seluruh wilayah kantong tersebut dan membuat penduduknya terpaksa mengungsi.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Saudi menyatakan, “Peringatan kerajaan akan bahaya pasukan pendudukan Israel yang menargetkan kota Rafah sebagai bagian dari kampanye berdarah sistematis untuk menyerbu seluruh wilayah Jalur Gaza dan mengusir penduduknya ke tempat yang tidak diketahui.”

“Hal ini mengingat kurangnya zona aman setelah kehancuran besar-besaran yang disebabkan oleh mesin perang Israel,” tambah pernyataan itu.

Kementerian menegaskan, “Hal itu menegaskan penolakan tegas Kerajaan terhadap pelanggaran terang-terangan yang terus dilakukan Israel terhadap semua resolusi internasional yang menyerukan penghentian pembantaian ini.”

“Serta pelanggaran mereka terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional tanpa pencegahan, yang memperburuk krisis kemanusiaan dan membatasi upaya perdamaian internasional,” ungkap Kemlu Saudi.

Kementerian mengatakan pihaknya memperbarui seruannya “agar komunitas internasional segera melakukan intervensi untuk menghentikan genosida yang dilakukan pasukan pendudukan terhadap warga sipil yang tidak berdaya di wilayah pendudukan Palestina.”

Israel Tolak Tawaran Gencatan Senjata


Kabinet perang Israel memutuskan tetap melanjutkan operasi di Rafah, meskipun Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengumumkan penerimaannya terhadap proposal Qatar-Mesir untuk gencatan senjata di Gaza.

Rezim kolonial Israel dilaporkan mengatakan tawaran gencatan senjata yang diterima Hamas tidak memenuhi tuntutan utamanya.

Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Senin pagi bagi warga Palestina di lingkungan timur Rafah, menyerukan mereka untuk pindah ke kota al-Mawasi di Gaza selatan.

Sekitar 100.000 warga Palestina yang tinggal di lingkungan timur Rafah terkena dampak proses evakuasi ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)