Pemimpin Hong Kong Tak Ambil Pusing Disanksi AS

Selasa, 18 Agustus 2020 - 16:13 WIB
loading...
Pemimpin Hong Kong Tak...
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengaku tidak peduli dengan sanksi yang dijatuhkan AS. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
HONG KONG - Pemimpin Eksekutif Hong Kong , Carrie Lam , mengaku tidak terlalu peduli dengan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadapnya. Namun, ia akan menyampaikan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang persyaratan baru AS terhadap produk buatan Hong Kong.

AS bulan ini menjatuhkan sanksi kepada Lam dan mantan pejabat Hong Kong serta China daratan lainnya saat ini yang dituduh Washington membatasi kebebasan politik di pusat keuangan itu.(Baca: AS Sanksi Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam )

"Meskipun ada beberapa ketidaknyamanan dalam urusan pribadi saya, tidak ada akan saya ingat," kata Lam dalam konferensi pers mingguan.

"Kami akan terus melakukan apa yang benar untuk negara dan untuk Hong Kong," tegasnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2020).

Lam mengatakan bahwa meskipun dia tidak dapat melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, pemerintahnya akan terus mempromosikan Hong Kong ke bisnis AS.

Pemerintah AS juga mewajibkan barang-barang yang dibuat di bekas jajahan Inggris untuk diekspor ke Amerika Serikat diberi label buatan China setelah tanggal 25 September.

Lam mengatakan Hong Kong dan China adalah anggota WTO yang terpisah dan Hong Kong akan mengajukan keluhan terhadap keputusan AS tersebut.

Pemerintah Hong Kong awalnya mengecam sanksi AS sebagai campur tangan tidak tahu malu dan tercela dan terang-terangan serta biadab dalam urusan internal China.

Ditanya tentang kritik komunitas internasional terhadap penangkapan taipan media pro-demokrasi Jimmy Lai minggu lalu, dan penggeledahan ruang berita Apple Daily oleh sekitar 200 petugas polisi, Lam mengatakan dia tidak dapat mengomentari kasus individu, tetapi memperingatkan "standar ganda" dalam kekhawatiran yang diungkapkan oleh negara lain.

Dia juga mengatakan keputusan pemerintah untuk menunda pemilihan legislatif kota selama setahun di tengah kebangkitan kasus virus Corona dikritik oleh negara-negara yang tidak melontarkan kritik serupa terhadap pemerintah lain yang menunda pemungutan suara.(Baca: Pemimpin Hong Kong Tunda Pemilu Hingga Setahun, Oposisi Terpukul )
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved