Rusia Tak Perang Habis-habisan dengan NATO, tapi Bisa Menghancurkannya dari Dalam

Kamis, 02 Mei 2024 - 15:15 WIB
loading...
A A A
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia juga dituduh berada di balik pengacauan sistem navigasi pesawat GPS di Eropa utara dan Baltik, yang diklaim beberapa orang sebagai bagian dari serangan “perang hibrida”.

Robert Dover, seorang profesor keamanan internasional di Universitas Hull di Inggris, mengatakan pertanyaan apakah Rusia akan menyerang NATO sudah menjadi pertanyaan yang basi.

“Rusia sudah terlibat dalam konflik yang berarti dengan negara-negara NATO dan sekutunya,” ujarnya.

Perang di Ukraina memperlihatkan keterbatasan serius pada kekuatan militer NATO. Aliansi tersebut telah berjuang untuk menghasilkan cukup peluru artileri dan amunisi untuk Ukraina.

Selama bantuan AS diblokir Kongres baru-baru ini, negara-negara NATO di Eropa tidak mampu menutupi kekurangan tersebut, dan pasukan Ukraina diserang dengan kecepatan 10:1 di bagian garis depan, yang hampir runtuh.

AS baru-baru ini mengeluarkan bantuan tersebut, namun permasalahan yang dihadapi oleh situasi ini semakin parah, kata Spurling, analis RAND.

Ini, katanya, adalah kelemahan yang bisa dieksploitasi oleh Rusia jika tidak diperbaiki.

“Konflik ini telah memperlihatkan betapa tidak siapnya militer Barat menghadapi perang yang tidak sesuai dengan keinginan mereka,” ujarnya.

“Meskipun kami mempertahankan kerapuhan tersebut, ada risiko yang lebih besar yang menurut Rusia dapat dimanfaatkan,” katanya.

Rusia Dilemahkan oleh Perang Ukraina


Namun Rusia juga menghadapi masalah besarnya sendiri. Militernya telah dihancurkan oleh invasi balasan Ukraina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)