Kamboja Salahkan Cuaca Panas atas Ledakan Amunisi yang Tewaskan 20 Tentara

Kamis, 02 Mei 2024 - 12:22 WIB
loading...
Kamboja Salahkan Cuaca...
Kamboja salahkan cuaca panas atas ledakan amunisi yang menewaskan 20 tentaranya. Foto/Chim Sothea via AP
A A A
PHNOM PENH - Kementerian Pertahanan Kamboja pada Kamis (2/5/2024) mengatakan gelombang panas terik yang melanda Asia Tenggara menjadi pemicu ledakan amunisi yang menewaskan 20 tentara di sebuah pangkalan militer pada akhir pekan.

Ledakan tersebut—yang menghancurkan seluruh truk amunisi dan meratakan bangunan—juga melukai beberapa tentara dan setidaknya satu anak di sebuah pedesaan provinsi Kampong Speu pada Sabtu lalu.

Kementerian Pertahanan mengatakan para penyelidik yakin gelombang panas berperan dalam ledakan senjata tua tersebut.

“Insiden ledakan amunisi pada 27 April 2024 merupakan masalah teknis karena senjata sudah tua, rusak, dan cuaca panas,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP.



Pernyataan tersebut tidak menjelaskan masalah spesifiknya atau bagaimana cuaca panas berkontribusi terhadap ledakan tersebut.

Kementerian juga menolak anggapan bahwa ledakan itu dilakukan oleh tentara yang memberontak atau aksi terorisme.

Insiden ledakan amunisi yang mematikan tidak jarang terjadi di Kamboja, yang dipenuhi dengan amunisi, ranjau, dan sisa persenjataan yang belum meledak dari konflik sipil selama beberapa dekade.

Insiden seperti ini diperparah dengan lemahnya standar keselamatan.

Seperti sebagian besar negara di Asia Selatan dan Tenggara, Kamboja sedang berjuang menghadapi cuaca panas dalam beberapa pekan terakhir.

Pihak berwenang memperingatkan pada hari Minggu bahwa suhu bisa mencapai 43 derajat Celcius (109,4 derajat Fahrenheit) di beberapa daerah, meskipun hujan dan cuaca dingin diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang.

Menyusul ledakan di sebelah barat ibu kota Phnom Penh, gambar yang di-posting di media sosial menunjukkan bangunan satu lantai yang hancur diselimuti asap, dan penduduk desa terdekat juga berbagi gambar jendela pecah secara online.

Foto-foto lain menunjukkan apa yang tampak seperti warga sipil, termasuk seorang anak kecil yang memakai popok, dengan luka-luka yang sedang dirawat di rumah sakit.

Sebuah gedung perkantoran dan barak di dekatnya hancur, dan 25 rumah di dekatnya juga rusak.

Perdana Menteri Hun Manet mengatakan keluarga korban tewas masing-masing akan menerima sekitar USD20.000, sementara tentara yang terluka akan menerima USD5.000.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
Siapa CQ Brown? Jenderal...
Siapa CQ Brown? Jenderal Tertinggi AS yang Dipecat Trump Ternyata Pilot Jet Tempur yang Jago Berperang
Negara Eropa Ini Akan...
Negara Eropa Ini Akan Dibanjiri Mantan Tentara Ukraina yang Mengidap Ganguan Jiwa
Tumpukan Senjata Uni...
Tumpukan Senjata Uni Emirat Arab Ditemukan di Gudang Sudan
Cerita Mengerikan WNI...
Cerita Mengerikan WNI Dipaksa Kerja di Judi Online Kamboja
Ikuti Langkah Banyak...
Ikuti Langkah Banyak Negara-negara Afrika, Pantai Gading Usir Pasukan Prancis
Militer Inggris Tertinggal...
Militer Inggris Tertinggal Jauh Dibanding dengan Rusia, Iran, dan China
Pabrik Bahan Peledak...
Pabrik Bahan Peledak di Turki Meledak, 12 Orang Tewas
Rekomendasi
KPK Umumkan 5 Tersangka...
KPK Umumkan 5 Tersangka Kasus Bank BJB, Salah Satunya Mantan Dirut
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
47 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
10 Pengusaha Sukses...
10 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis di Usia 50 Tahun ke Atas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved