Soal Penangkapan Bos Huawei, China Sebut Kanada Terapkan Standar Ganda

Kamis, 10 Januari 2019 - 14:46 WIB
Soal Penangkapan Bos Huawei, China Sebut Kanada Terapkan Standar Ganda
Soal Penangkapan Bos Huawei, China Sebut Kanada Terapkan Standar Ganda
A A A
OTTAWA - Duta Besar China untuk Kanada menuding Ottawa menerapkan standar ganda dan mengabaikan kedaulatan hukum negaranya, dalam pertikaian diplomatik yang dipicu oleh penangkapan eksekutif Huawei Meng Wanzhou atas permintaan Amerika Serikat (AS).

Beijing mengecam penangkapan Kanada terhadap Meng Wanzhou, kepala keuangan Huawei Technologies Co pada 1 Desember atas surat perintah ekstradisi AS. Beijing pun mengancam akan melakukan pembalasan kecuali kasus terhadap Meng Wanzhou dibatalkan.

Beberapa hari setelah penangkapan, China menahan dua warga Kanada - pengusaha Michael Spavor dan Michael Kovrig, mantan diplomat dan penasihat International Crisis Group - yang sedang diselidiki karena membahayakan keamanan nasionalnya.

Dalam sebuah artikel di surat kabar Hill Times yang berbasis di Ottawa, Duta Besar China Lu Shaye mengatakan tuntutan Kanada untuk pembebasan kedua orang itu mencerminkan "standar ganda" yang lahir dari egotisme Barat dan supremasi kulit putih.

"Tampaknya, bagi orang-orang itu, hukum Kanada atau negara-negara Barat lainnya adalah hukum dan harus dipatuhi, sementara hukum China tidak, dan tidak seharusnya dihormati," tulisnya.

"Kurangnya perhatian di Kanada untuk kasus Meng memberi kesan bahwa perlakukan kemanusiaan hanya dianggap perlu untuk warga negara Kanada, bukan orang China," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/1/2019).

China tidak menarik hubungan langsung antara penahanannya terhadap dua warga Kanada dan penangkapan Meng, tetapi diplomat Barat yang berbasis di Beijing menyebut kasus yang menjerat keduanya sebagai aksi balasan.

Sementara Meng telah memiliki akses penuh terhadap pengacara, telah memberikan jaminan dan dapat melihat keluarga, Kovrig ditolak perwakilan hukumnya, tidak diizinkan untuk melihat keluarga, dan dibatasi untuk satu kunjungan konsuler sebulan.

AS telah berupaya mengekstradisi Meng dengan tuduhan menyesatkan bank-bank multinasional tentang transaksi terkait Iran, menempatkan bank-bank dalam risiko pelanggaran sanksi AS.

Huawei adalah pemasok peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia dan penjual smartphone terbesar kedua.

Sejak setidaknya 2016, Amerika Serikat telah memeriksa apakah Huawei mengirim produk asal AS ke Iran dan negara lain yang melanggar undang-undang ekspor dan sanksi AS, Reuters melaporkan pada bulan April.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4163 seconds (0.1#10.140)