China Dakwa Dua Warga Kanada dengan Dugaan Spionase, Trudeau Kecewa Berat
loading...
A
A
A
OTTAWA - Perdana Menteri Kanada , Justin Trudeau mengatakan, ia sangat kecewa dengan China setelah mendakwa dua warga negaranya dengan dugaan spionase. Trudeau pun menyatakan akan terus menekan China untuk membebaskan keduanya.
Mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor ditangkap China pada akhir 2018 lalu atas tuduhan keamanan negara. Keduanya ditangkap setelah polisi Kanada menahan kepala pejabat keuangan Huawei Technologies Co, Meng Wanzhou, dengan surat perintah yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS).
Sementara China menyatakan bahwa penahanan keduanya tidak terkait dengan Meng, mantan diplomat dan para ahli mengatakan mereka digunakan untuk menekan Kanada.
China telah berulang kali menyerukan pembebasan Meng, dan telah memperingatkan Kanada bahwa negara itu akan menghadapi konsekuensi karena membantu AS dalam kasusnya. (Baca: Dendam Bos Huawei Ditahan, China Tangkap Eks Diplomat Kanada )
Berbicara kepada wartawan di kota Quebec, Trudeau mengatakan bahwa sangat memalukan China tampaknya tidak memahami bahwa pemerintah di Kanada tidak dapat ikut campur dalam sistem peradilan.
"Kami akan melanjutkan untuk menekan pemerintah China agar menghentikan penahanan sewenang-wenang terhadap dua warga Kanada ini yang ditahan tanpa alasan lain selain pemerintah China kecewa dengan proses independen peradilan Kanada," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/6/2020).
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Jumat bahwa kunjungan konsuler ke tahanan telah ditangguhkan karena virus Corona.
Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan sangat prihatin bahwa kedua warga Kanada itu tidak diberi akses kunjungan konsuler sejak pertengahan Januari dan menyerukan agar mereka segera dibebaskan.
Jaksa penuntut China pada hari Jumat mendakwa Michael Kovrig dan Michael Spavor melakukan spionase.
Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis yang berkuasa tahun lalu mengatakan bahwa Kovrig dituduh mencuri dan memata-matai informasi serta data intelijen China yang sensitif. Dikatakan Spavor memberi Kovrig data intelijen.
Mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor ditangkap China pada akhir 2018 lalu atas tuduhan keamanan negara. Keduanya ditangkap setelah polisi Kanada menahan kepala pejabat keuangan Huawei Technologies Co, Meng Wanzhou, dengan surat perintah yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS).
Sementara China menyatakan bahwa penahanan keduanya tidak terkait dengan Meng, mantan diplomat dan para ahli mengatakan mereka digunakan untuk menekan Kanada.
China telah berulang kali menyerukan pembebasan Meng, dan telah memperingatkan Kanada bahwa negara itu akan menghadapi konsekuensi karena membantu AS dalam kasusnya. (Baca: Dendam Bos Huawei Ditahan, China Tangkap Eks Diplomat Kanada )
Berbicara kepada wartawan di kota Quebec, Trudeau mengatakan bahwa sangat memalukan China tampaknya tidak memahami bahwa pemerintah di Kanada tidak dapat ikut campur dalam sistem peradilan.
"Kami akan melanjutkan untuk menekan pemerintah China agar menghentikan penahanan sewenang-wenang terhadap dua warga Kanada ini yang ditahan tanpa alasan lain selain pemerintah China kecewa dengan proses independen peradilan Kanada," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/6/2020).
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Jumat bahwa kunjungan konsuler ke tahanan telah ditangguhkan karena virus Corona.
Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri Kanada mengatakan sangat prihatin bahwa kedua warga Kanada itu tidak diberi akses kunjungan konsuler sejak pertengahan Januari dan menyerukan agar mereka segera dibebaskan.
Jaksa penuntut China pada hari Jumat mendakwa Michael Kovrig dan Michael Spavor melakukan spionase.
Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat Partai Komunis yang berkuasa tahun lalu mengatakan bahwa Kovrig dituduh mencuri dan memata-matai informasi serta data intelijen China yang sensitif. Dikatakan Spavor memberi Kovrig data intelijen.