Sejarah Fasilitas Nuklir di Kota Isfahan Iran, Jadi Target Serangan Israel
loading...
A
A
A
Di era kepemimpinan Toghril Beg, penakluk Turki dan pendiri dinasti Seljuk, pada pertengahan abad ke-11, Isfahan berkembang pesat.
Masa keemasan Isfahan dimulai pada 1598, ketika Shah Abbas I dari dinasti Safavid menjadikannya ibu kota dan membangunnya kembali menjadi salah satu kota terbesar dan terindah di abad ke-17.
Jalan-jalan yang luas, taman-taman yang indah, dan jembatan-jembatan yang megah menghiasi kota ini.
Isfahan juga memiliki peran dalam program nuklir Iran. Natanz, yang terletak sekitar 120 kilometer dari Isfahan.
Kota ini menjadi pusat perhatian dunia karena fasilitas nuklirnya yang memungkinkan pengayaan uranium hingga tingkat senjata atom.
Serangan sabotase dan upaya penghancuran fasilitas ini telah menjadi bagian dari dinamika konflik yang melibatkan Iran dan negara-negara lain, terutama Israel.
Meskipun kontroversial, peran Isfahan dalam bidang nuklir menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh kota ini dalam konteks geopolitik global.
Meskipun ada kekhawatiran terkait serangan terhadap fasilitas nuklir di Isfahan, beberapa laporan menunjukkan Iran telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi kota dan fasilitas nuklirnya.
Komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Hagtalab, mengonfirmasi bahwa fasilitas nuklir Iran sepenuhnya aman dan tidak menjadi target dugaan serangan Israel terbaru.
Stasiun televisi pemerintah Iran juga menyatakan fasilitas nuklir di Provinsi Isfahan aman.
Masa keemasan Isfahan dimulai pada 1598, ketika Shah Abbas I dari dinasti Safavid menjadikannya ibu kota dan membangunnya kembali menjadi salah satu kota terbesar dan terindah di abad ke-17.
Jalan-jalan yang luas, taman-taman yang indah, dan jembatan-jembatan yang megah menghiasi kota ini.
Fasilitas Nuklir
Isfahan juga memiliki peran dalam program nuklir Iran. Natanz, yang terletak sekitar 120 kilometer dari Isfahan.
Kota ini menjadi pusat perhatian dunia karena fasilitas nuklirnya yang memungkinkan pengayaan uranium hingga tingkat senjata atom.
Serangan sabotase dan upaya penghancuran fasilitas ini telah menjadi bagian dari dinamika konflik yang melibatkan Iran dan negara-negara lain, terutama Israel.
Meskipun kontroversial, peran Isfahan dalam bidang nuklir menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh kota ini dalam konteks geopolitik global.
Perlindungan Penuh
Meskipun ada kekhawatiran terkait serangan terhadap fasilitas nuklir di Isfahan, beberapa laporan menunjukkan Iran telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi kota dan fasilitas nuklirnya.
Komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Hagtalab, mengonfirmasi bahwa fasilitas nuklir Iran sepenuhnya aman dan tidak menjadi target dugaan serangan Israel terbaru.
Stasiun televisi pemerintah Iran juga menyatakan fasilitas nuklir di Provinsi Isfahan aman.