Serangan Israel Terhadap Iran Diduga Targetkan Sistem Rudal S-300 Buatan Rusia

Selasa, 23 April 2024 - 09:07 WIB
loading...
A A A
Penilaian tersebut didukung oleh kantor berita pemerintah Iran, IRNA, yang mengatakan tidak ada serangan rudal yang terjadi dan sistem pertahanan udara Iran belum diaktifkan.

Namun citra satelit yang dinilai oleh BBC dan New York Times menunjukkan kerusakan pada fasilitas tersebut.

BBC menyebutkan radar sistem pertahanan S-300 rusak namun peluncur rudalnya masih utuh. Radar pengendali tembakan mengarahkan rudal ke sasaran dan merupakan elemen penting dalam sistem.

Iran International, sebuah kantor berita yang kritis terhadap rezim Teheran, juga melaporkan serangan terhadap fasilitas di Isfahan.

"Gambar tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa sistem radar yang digunakan untuk memandu rudal permukaan-ke-udara telah dihancurkan,” kata Farzin Nadimi, Senior Fellow di Washington Institute, kepada media tersebut.

Tingkat kerusakan masih belum diketahui dan senjata apa yang dilaporkan digunakan oleh Israel masih belum jelas karena kedua belah pihak membantah klaim tersebut.

Namun, New York Times, mengutip para pejabat Barat, melaporkan bahwa serangan Israel diperhitungkan untuk menyampaikan pesan kepada Iran bahwa mereka dapat melewati sistem pertahanannya tanpa terdeteksi. Para pejabat Barat menambahkan bahwa, baik rudal maupun pesawat Israel yang menembakkannya tidak memasuki wilayah udara Yordania.

Sekadar diketahui, Rusia menyelesaikan pengiriman sistem pertahanan rudal S-300 ke Iran pada 2016 setelah negosiasi bertahun-tahun.

Pasokan salah satu sistem pertahanan udara paling tangguh ini memicu kekhawatiran di Israel. Pada 2010, Rusia terpaksa membatalkan perjanjian dengan Iran karena adanya tekanan dari Barat.
(mas)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)