6 Negara Timur Tengah yang Berperang dengan Israel

Senin, 15 April 2024 - 17:25 WIB
loading...
A A A
Pada akhir Maret 2024 lalu, serangan udara Israel di Suriah menewaskan lebih dari 40 orang. Serangan di dekat gudang senjata Aleppo dilaporkan menewaskan pasukan Hizbullah dan Suriah, sementara warga sipil juga dikatakan termasuk di antara korban tewas

Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap sasaran-sasaran di Suriah sejak perang saudara dimulai di sana pada tahun 2011, sebagai upaya untuk memutus rute pasokan Hizbullah ke Lebanon.

Meskipun Hizbullah yang didukung Iran berasal dari Lebanon, mereka telah mengirimkan militan ke Suriah untuk mendukung sekutunya, Presiden Bashar al-Assad, sejak pemberontakan terhadap pemerintahannya meletus pada tahun 2011. Pemberontakan tersebut dengan cepat berubah menjadi perang saudara, yang mengakibatkan konflik regional dan global. pemain. Hizbullah terus beroperasi di negara itu sejak saat itu.

6. Irak

6 Negara Timur Tengah yang Berperang dengan Israel

Foto/Reuters

Perwakilan milisi bersenjata lengkap yang didukung Iran di Irak, Kataib Hizbullah, telah mengeluarkan peringatan baru kepada Amerika Serikat dan Israel sejak awal 2024. Hal ini terjadi di tengah memburuknya kekerasan di Timur Tengah di sela-sela perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Didirikan setelah invasi pimpinan AS ke Irak pada tahun 2003, Kataib Hizbullah, adalah salah satu faksi bersenjata elit Irak yang paling dekat dengan Iran. Itu adalah faksi bersenjata paling kuat dalam Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung kelompok bersenjata garis keras Syiah yang telah melakukan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS sejak perang Gaza dimulai.

Setelah didirikan, kelompok ini dengan cepat mengembangkan reputasi atas serangan mematikan terhadap sasaran militer dan diplomatik pada tahun 2000an, dengan menggunakan campuran serangan penembak jitu, roket dan mortir serta bom pinggir jalan. Ia tidak secara terbuka mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.

Kelompok ini dipimpin oleh Abu Mahdi al-Muhandis yang berkewarganegaraan ganda Irak-Iran hingga ia terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 bersama dengan komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani di bandara internasional Bagdad.

Kelompok ini mempunyai ideologi Syiah transnasional yang memandang perbatasan antara Irak, Suriah dan Lebanon sebagai hasil konstruksi Barat. Mereka memandang pasukan AS di Irak sebagai penjajah asing dan menyerukan pengusiran paksa mereka.

(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)