Halau Pengaruh China, AUKUS Akan Buka Anggota Baru

Minggu, 07 April 2024 - 14:55 WIB
loading...
A A A
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, juru bicara menteri pertahanan Australia, serta kementerian luar negeri Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan FT tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kementeriannya tidak dapat segera memberikan komentar.

Meskipun AS sangat ingin melihat keterlibatan Jepang dalam Pilar Dua, para pejabat dan pakar mengatakan masih ada hambatan, mengingat perlunya Jepang menerapkan pertahanan dunia maya yang lebih baik dan aturan yang lebih ketat untuk menjaga rahasia.

Wakil Menteri Luar Negeri A.S. Kurt Campbell, seorang arsitek kebijakan Indo-Pasifik A.S., mengatakan pada hari Rabu bahwa A.S. mendorong Jepang untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi kekayaan intelektual dan meminta pertanggungjawaban pejabat atas rahasia. “Dapat dikatakan bahwa Jepang telah mengambil beberapa langkah tersebut, namun tidak semuanya,” katanya.



Amerika Serikat telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa negara-negara lain di Eropa dan Asia diharapkan untuk bergabung dengan pilar kedua AUKUS.

Pejabat senior AS mengatakan keputusan apa pun tentang siapa yang akan terlibat dalam Pilar Dua akan dibuat oleh tiga anggota AUKUS, yang menteri pertahanannya telah mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut selama berbulan-bulan, berdasarkan pada apa yang dapat dilibatkan oleh negara-negara dalam proyek tersebut.

Campbell mengatakan negara lain sudah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam AUKUS.

“Saya pikir Anda akan mendengar bahwa kami akan menyampaikan sesuatu mengenai hal ini minggu depan dan juga akan ada keterlibatan lebih lanjut di antara tiga menteri pertahanan Amerika Serikat, Australia, dan Inggris karena mereka juga fokus pada upaya ini,” Campbell kata lembaga pemikir Center for New America Security.

Campbell juga mengatakan pada hari Rabu bahwa proyek kapal selam AUKUS dapat membantu menghalangi tindakan China terhadap Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari China.

Biden, Kishida dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr akan mengadakan pertemuan puncak trilateral pada hari Kamis.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)