Pesan Pence ke China: Agresi Tidak Punya Tempat di Indo-Pasifik

Kamis, 15 November 2018 - 11:19 WIB
Pesan Pence ke China:...
Pesan Pence ke China: Agresi Tidak Punya Tempat di Indo-Pasifik
A A A
SINGAPURA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, menyampaikan peringatan ke China terkait meningkatnya kekuatan militer Beijing di Indo Pasifik. Pence mengatakan agresi tidak bisa ditoleransi dan menegaskan komitmen Washington terhadap kawasan tersebut.

"Kita semua sepakat bahwa imperium dan agresi tidak memiliki tempat di Indo-Pasifik," kata Pence ketika ia berbicara pada KTT ASEAN di Singapura.

“Biar saya jelaskan: visi kami untuk Indo-Pasifik tidak termasuk negara. Itu hanya mengharuskan negara-negara memperlakukan tetangga mereka dengan hormat, dan menghormati kedaulatan bangsa kita dan aturan dan ketertiban internasional,” tegas Pence seperti disitat dari South China Morning Post, Kamis (15/11/2018).

Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk menegakkan kebebasan laut dan langit di mana AS akan bahu membahu dengan negara-negara ASEAN tentang kebebasan navigasi.

Pence tidak menyebutkan nama negara mana pun, tetapi sambutannya datang saat AS dan China terlibat ketegangan di Laut China Selatan, di mana kapal angkatan laut keduanya hampir bertabrakan pada bulan September lalu.

Baca Juga: Berjarak 45 Meter, Kapal Perang China dan AS Saling Berhadapan di LCS

Pence mengatakan sebelumnya bahwa Washington berkomitmen untuk menjaga keterbukaan di perairan dan tidak akan diintimidasi oleh China.

KTT ASEAN dimulai di tengah ketidakpastian atas komitmen AS atas wilayah tersebut. Dengan tidak adanya Presiden Donald Trump di Singapura, para diplomat dan analis mempertanyakan apakah AS masih merupakan mitra kuat negara-negara ASEAN.

Pence mengatakan tujuan perjalanannya ke Asia minggu ini adalah untuk membuat visi Trump tentang strategi Indo-Pasifiknya menjadi kenyataan, termasuk meningkatkan investasi dan infrastruktur swasta di seluruh kawasan, serta memperkuat hubungan ekonomi AS dengan negara-negara berdasarkan kebebasan, adil dan perdagangan timbal balik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)