AS Siap Bantu ASEAN Lawan China atas Klaim Laut China Selatan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendukung dan siap membantu negara-negara ASEAN untuk melawan China perihal klaim maritim yang berlebihan di Laut China Selatan . Dukungan disampaikan Menteri Luar Negeri Michael Richard Pompeo.
Pompeo mengatakan Washington mendukung negara-negara yang percaya bahwa China telah melanggar hukum internasional karena klaim maritim mereka di Laut China Selatan. Kendati demikian, diplomat top Amerika ini menyarankan melawan China melalui cara diplomatik daripada cara militer.
"Kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang percata bahwa Tiongkok China melanggar hukum klaim teritorial—atau pun klaim maritim," kata kepada wartawan hari Rabu yang dilansir Reuters, Kamis (16/7/2020). (Baca: AS: Klaim China atas Laut China Selatan Melanggar Hukum! )
"Kami akan pergi memberi mereka bantuan yang kami bisa, apakah itu di badan multilateral, apakah itu di ASEAN, apakah itu melalui tanggapan hukum, kami akan menggunakan semua alat yang kami bisa," katanya. ASEAN adalah Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara yang beberapa anggotanya juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih di Laut China Selatan.
Amerika Serikat pada hari Senin menolak klaim China atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan. Penolakan klaim itu memicu kecaman Beijing yang mengatakan posisi AS meningkatkan ketegangan di kawasan Laut China Selatan.
Pernyataan pada hari Senin mencerminkan pertama kalinya Amerika Serikat mengambil posisi bahwa klaim China atas laut China Selatan "sepenuhnya melanggar hukum internasional".
Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan, termasuk mengirimkan kapal perang dan kapal induk. (Baca juga: Reaksi China usai AS Tolak Klaimnya atas Laut China Selatan )
Kapal-kapal militer Amerika secara teratur melewati jalur air strategis tersebut untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana. Komentar pada hari Senin mencerminkan nada yang lebih keras dari Washington.
China mengklaim 90 persen kawasan Laut China Selatan yang kaya energi, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya.
Pada hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, mengatakan dalam menanggapi retorika AS yang keras di kawasan itu bahwa Vietnam menyambut setiap pandangan tentang Laut CHina Selatan yang sesuai dengan hukum internasional.
"Perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di Laut China Selatan adalah aspirasi dan tujuan bersama negara-negara di kawasan ini dan masyarakat internasional," katanya.
Pompeo mengatakan Washington mendukung negara-negara yang percaya bahwa China telah melanggar hukum internasional karena klaim maritim mereka di Laut China Selatan. Kendati demikian, diplomat top Amerika ini menyarankan melawan China melalui cara diplomatik daripada cara militer.
"Kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang percata bahwa Tiongkok China melanggar hukum klaim teritorial—atau pun klaim maritim," kata kepada wartawan hari Rabu yang dilansir Reuters, Kamis (16/7/2020). (Baca: AS: Klaim China atas Laut China Selatan Melanggar Hukum! )
"Kami akan pergi memberi mereka bantuan yang kami bisa, apakah itu di badan multilateral, apakah itu di ASEAN, apakah itu melalui tanggapan hukum, kami akan menggunakan semua alat yang kami bisa," katanya. ASEAN adalah Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara yang beberapa anggotanya juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih di Laut China Selatan.
Amerika Serikat pada hari Senin menolak klaim China atas sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan. Penolakan klaim itu memicu kecaman Beijing yang mengatakan posisi AS meningkatkan ketegangan di kawasan Laut China Selatan.
Pernyataan pada hari Senin mencerminkan pertama kalinya Amerika Serikat mengambil posisi bahwa klaim China atas laut China Selatan "sepenuhnya melanggar hukum internasional".
Amerika Serikat telah lama menentang klaim teritorial China yang luas di Laut China Selatan, termasuk mengirimkan kapal perang dan kapal induk. (Baca juga: Reaksi China usai AS Tolak Klaimnya atas Laut China Selatan )
Kapal-kapal militer Amerika secara teratur melewati jalur air strategis tersebut untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana. Komentar pada hari Senin mencerminkan nada yang lebih keras dari Washington.
China mengklaim 90 persen kawasan Laut China Selatan yang kaya energi, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya.
Pada hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, mengatakan dalam menanggapi retorika AS yang keras di kawasan itu bahwa Vietnam menyambut setiap pandangan tentang Laut CHina Selatan yang sesuai dengan hukum internasional.
"Perdamaian, stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di Laut China Selatan adalah aspirasi dan tujuan bersama negara-negara di kawasan ini dan masyarakat internasional," katanya.
(min)