Profil Ismail Al-Zin, Komandan Anti-Tank Hizbullah yang Tewas Dirudal Israel

Jum'at, 05 April 2024 - 15:15 WIB
loading...
Profil Ismail Al-Zin, Komandan Anti-Tank Hizbullah yang Tewas Dirudal Israel
Komandan Anti-Tank Hizbullah Ismail Al-Zin. Foto/idf
A A A
BEIRUT - Ismail Al-Zin adalah komandan dalam unit rudal anti-tank dari Pasukan Radwan Hizbullah. Dia dikenal sebagai sumber pengetahuan yang signifikan mengenai rudal anti-tank dan bertanggung jawab atas puluhan serangan rudal anti-tank terhadap pasukan kolonial Israel.

Al-Zin dilaporkan tewas dalam serangan udara yang menargetkan mobil di wilayah Lebanon pada Minggu, 31 Maret 2024. Meskipun sumber dekat Hizbullah mengkonfirmasi kematian Al-Zin, mereka tidak merinci apakah Al-Zin adalah bagian dari unit Radwan.

Pasukan Radwan Hizbullah, di mana Al-Zin menjadi bagiannya, telah melakukan serangan ke Israel sejak kelompok Palestina Hamas, melakukan serangan lintas batas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Israel telah membunuh sekitar 270 anggota Hizbullah dan sekitar 25 anggota unit Radwan, termasuk tiga komandan, yakni Wissma Tawil, perwira senior Hizbullah yang memainkan peran utama dalam mengarahkan operasinya di selatan Lebanon.

Kematian Al-Zin menandai titik ketegangan baru dalam konflik antara Hizbullah dan Israel. Kematiannya juga menunjukkan betapa berbahayanya pekerjaan sebagai komandan dalam konflik tersebut.

Militer Israel mengklaim pihaknya membunuh seorang komandan Hizbullah dalam serangan udara terhadap satu mobil di Lebanon pada hari Minggu. Israel juga mengidentifikasi dia sebagai Ismail Al-Zin, seorang komandan unit rudal anti-tank Pasukan Radwan Hizbullah.



Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan Al-Zin bukanlah tokoh senior namun dia membenarkan bahwa Al-Zin adalah anggota unit elit Radwan.

Hizbullah mulai meluncurkan roket dari puncak bukit dan desa-desa di Lebanon selatan ke arah Israel pada 8 Oktober untuk mendukung Hamas.

Penembakan Israel terhadap Lebanon telah menewaskan sekitar 50 warga sipil, termasuk anak-anak, petugas medis dan jurnalis, serta menghantam UNIFIL dan tentara Lebanon.

Amerika Serikat dan negara-negara lain telah berupaya mendapatkan resolusi diplomatik atas baku tembak antara Hizbullah dan Israel. AS merupakan pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza dan Lebanon.

Hizbullah mengatakan mereka tidak akan menghentikan tembakan sebelum gencatan senjata diterapkan di Gaza.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)