Pakar: Iran Mustahil Berani Serang Israel Meski Konsulatnya Digempur Jet Siluman F-35

Kamis, 04 April 2024 - 07:02 WIB
loading...
A A A
“IRGC tidak memiliki doktrin atau kemampuan untuk berperang langsung dengan Israel, terutama ketika ketidakstabilan dalam negeri di Iran setinggi yang terjadi saat ini," katanya.

Penargetan fasilitas diplomatik Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Israel telah menarik perhatian, terutama karena secara teknis tindakan tersebut merupakan serangan terhadap wilayah Iran.

Namun Israel, dalam beberapa tahun terakhir, melakukan berbagai operasi di wilayah Iran tanpa menghadapi tindakan pembalasan langsung. Misalnya, pada tahun 2020, ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh di Iran dalam serangan yang dikaitkan dengan Israel.

Meir Javedanfar, dosen politik Iran di Reichman University di Israel, juga percaya bahwa tanggapan langsung Iran terhadap Israel tidak mungkin terjadi.

Dia menyoroti kerentanan ekonomi Iran, dan menyatakan bahwa perang dengan Israel dapat menjadi bencana besar bagi Iran.

“Tekanan ekonomi akibat perang melawan Israel dapat mendorong perekonomian Iran ke jurang jurang kehancuran. Dan ini bukanlah risiko yang, secara logika, ingin diambil oleh Khamenei,” kata Javedanfar kepada Al Arabiya English, Kamis (4/4/2024).

Oleh karena itu, Javedanfar menyarankan agar Iran lebih cenderung mengandalkan proksinya untuk menargetkan Israel atau kepentingan Israel daripada terlibat langsung dengan Israel sendiri.

Di masa lalu, Iran membalas serangan Israel dengan menargetkan situs-situs di Kurdistan Irak yang dituduh terkait dengan agen mata-mata Israel, Mossad.

Namun, mengingat sifat serangan Israel terbaru, Republik Islam Iran mungkin menghadapi tekanan yang meningkat dari para pendukungnya di dalam negeri untuk melakukan bentuk pembalasan yang berbeda dan berpotensi lebih kuat.

Para pejabat tinggi di Iran, yang biasanya menyamakan tindakan AS dan Israel dalam pernyataan publik mereka, telah menyalahkan Washington atas serangan tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)