Tak Menemukan Terowongan Hamas, Tentara Israel Pilih Mundur dari RS Al-Shifa
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel memilih mundur dari pengepungan Rumah Sakit (RS) Al-Shifa yang sudah berlangsung. Pilihan tersebut setelah mereka gagal menemukan terowongan miliki Hamas.
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa selama dua minggu operasi mereka, mereka membunuh orang-orang bersenjata Palestina dan menyita persenjataan dan dokumen intelijen.
"Penggerebekan terhadap rumah sakit tersebut dilakukan sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien dan tim medis”, demikian ungkap IDF.
Namun WHO mengatakan 21 pasien meninggal sejak Israel mulai mengepung fasilitas tersebut pada 18 Maret.
Otoritas pertahanan sipil dan medis Gaza sedang menuju ke Rumah Sakit al-Shifa untuk operasi pemulihan setelah penarikan pasukan Israel. Ada berita yang terkonfirmasi bahwa bangunan kompleks dan mesin medis di dalam rumah sakit hancur total.
Al Jazeera melaporkan, mayat-mayat berserakan di jalan dekat rumah sakit.
“Bangunan di semua departemen telah dibakar, dan struktur kompleks telah rusak dari dalam,” kata Ismail al-Ghoul dari Al Jazeera Arab, seraya menambahkan bahwa tangga, pintu, dan dinding fasilitas tersebut “hancur”.
“Dari apa yang kami lihat, tampaknya pasukan pendudukan sengaja menargetkan sektor kesehatan dan menghancurkan kompleks medis terbesar di Kota Gaza,” kata al-Ghoul.
Orang-orang berusaha menyelamatkan apa yang mereka bisa dari reruntuhan, karena rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi, tambahnya.
“Tidak ada kehidupan di sini. Kompleks ini hancur dan tidak dapat dihidupkan kembali.”
Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa selama dua minggu operasi mereka, mereka membunuh orang-orang bersenjata Palestina dan menyita persenjataan dan dokumen intelijen.
"Penggerebekan terhadap rumah sakit tersebut dilakukan sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien dan tim medis”, demikian ungkap IDF.
Namun WHO mengatakan 21 pasien meninggal sejak Israel mulai mengepung fasilitas tersebut pada 18 Maret.
Otoritas pertahanan sipil dan medis Gaza sedang menuju ke Rumah Sakit al-Shifa untuk operasi pemulihan setelah penarikan pasukan Israel. Ada berita yang terkonfirmasi bahwa bangunan kompleks dan mesin medis di dalam rumah sakit hancur total.
Al Jazeera melaporkan, mayat-mayat berserakan di jalan dekat rumah sakit.
“Bangunan di semua departemen telah dibakar, dan struktur kompleks telah rusak dari dalam,” kata Ismail al-Ghoul dari Al Jazeera Arab, seraya menambahkan bahwa tangga, pintu, dan dinding fasilitas tersebut “hancur”.
“Dari apa yang kami lihat, tampaknya pasukan pendudukan sengaja menargetkan sektor kesehatan dan menghancurkan kompleks medis terbesar di Kota Gaza,” kata al-Ghoul.
Orang-orang berusaha menyelamatkan apa yang mereka bisa dari reruntuhan, karena rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi, tambahnya.
“Tidak ada kehidupan di sini. Kompleks ini hancur dan tidak dapat dihidupkan kembali.”
(ahm)