Siapa Ekrem Imamoglu? Wali Kota Istanbul Turki yang Pesaing Erdogan dan Pernah Berjualan Bakso
loading...
A
A
A
Para pengkritik Erdogan mengatakan peradilan, hak-hak sipil dan kebebasan pers Turki telah terkikis di bawah pengawasannya, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah.
Foto/Reuters
Imamoglu sendiri menghadapi permasalahan hukum.
Setelah kemenangannya pada tahun 2019, hakim menjatuhkan hukuman 2-1/2 tahun penjara kepadanya, dan memberlakukan larangan politik karena menghina pejabat publik. Pengadilan banding belum memutuskan kasus ini.
Hukuman tersebut serupa dengan pengalaman Erdogan, yang sempat dipenjara pada tahun 1999 karena membacakan puisi yang menurut pengadilan merupakan hasutan kebencian agama.
Tahun lalu, pengadilan lain membuka kasus terhadap Imamoglu dengan tuduhan kecurangan tender dengan ancaman hukuman tiga hingga tujuh tahun. Para pengkritik Erdogan melihat kasus-kasus tersebut sebagai upaya untuk menghalangi Imamoglu secara politik. Erdogan dan AKP-nya membantah hal ini.
Foto/Reuters
Terlepas dari apa yang ia gambarkan sebagai hambatan dari Ankara, Imamoglu mengatakan pemerintahannya telah memberikan layanan dan pembangunan di Istanbul, sebuah kota berpenduduk 16 juta jiwa yang menggerakkan perekonomian Turki.
Kota metropolitan ini sangat jauh dari provinsi Trabzon di Laut Hitam, tempat Imamoglu dilahirkan pada tahun 1970 dan menghabiskan apa yang ia gambarkan sebagai masa kecil yang bahagia di tengah "alam hijau subur, laut kasar, dan jalanan berbatu".
Ia belajar di Universitas Istanbul dan lulus dalam bidang administrasi bisnis pada tahun 1994, tahun ketika Erdogan menjadi walikota, sebelum terjun ke bisnis konstruksi milik keluarganya. Ia menikah dan memiliki tiga anak.
Kemenangan pada hari Minggu ini kontras dengan kemenangan pada tahun 2019. Saat itu ia didukung oleh aliansi oposisi yang runtuh tahun lalu setelah kekalahan dalam pemilihan umum. Dia mengatakan dukungannya kali ini datang dari “aliansi hati nurani yang kuat, yang dibangun oleh jutaan orang yang haus akan demokrasi dan keadilan.”
“(Jika) pemilu ini tidak dibatalkan karena adanya keberatan, dia akan menjadi presiden pada tahun 2028,” kata Ozer Sencar, kepala lembaga jajak pendapat Metropoll, kepada Reuters sebelum pemilu.
4. Terjebak Skandal Hukum
Foto/Reuters
Imamoglu sendiri menghadapi permasalahan hukum.
Setelah kemenangannya pada tahun 2019, hakim menjatuhkan hukuman 2-1/2 tahun penjara kepadanya, dan memberlakukan larangan politik karena menghina pejabat publik. Pengadilan banding belum memutuskan kasus ini.
Hukuman tersebut serupa dengan pengalaman Erdogan, yang sempat dipenjara pada tahun 1999 karena membacakan puisi yang menurut pengadilan merupakan hasutan kebencian agama.
Tahun lalu, pengadilan lain membuka kasus terhadap Imamoglu dengan tuduhan kecurangan tender dengan ancaman hukuman tiga hingga tujuh tahun. Para pengkritik Erdogan melihat kasus-kasus tersebut sebagai upaya untuk menghalangi Imamoglu secara politik. Erdogan dan AKP-nya membantah hal ini.
5. Memimpin dengan Membangun dan Melayani
Foto/Reuters
Terlepas dari apa yang ia gambarkan sebagai hambatan dari Ankara, Imamoglu mengatakan pemerintahannya telah memberikan layanan dan pembangunan di Istanbul, sebuah kota berpenduduk 16 juta jiwa yang menggerakkan perekonomian Turki.
Kota metropolitan ini sangat jauh dari provinsi Trabzon di Laut Hitam, tempat Imamoglu dilahirkan pada tahun 1970 dan menghabiskan apa yang ia gambarkan sebagai masa kecil yang bahagia di tengah "alam hijau subur, laut kasar, dan jalanan berbatu".
Ia belajar di Universitas Istanbul dan lulus dalam bidang administrasi bisnis pada tahun 1994, tahun ketika Erdogan menjadi walikota, sebelum terjun ke bisnis konstruksi milik keluarganya. Ia menikah dan memiliki tiga anak.
Kemenangan pada hari Minggu ini kontras dengan kemenangan pada tahun 2019. Saat itu ia didukung oleh aliansi oposisi yang runtuh tahun lalu setelah kekalahan dalam pemilihan umum. Dia mengatakan dukungannya kali ini datang dari “aliansi hati nurani yang kuat, yang dibangun oleh jutaan orang yang haus akan demokrasi dan keadilan.”
6. Kesuksesan Imamoglu Akan Terus Berlanjut
Banyak analis kini meramalkan kesuksesan lebih lanjut bagi Imamoglu.“(Jika) pemilu ini tidak dibatalkan karena adanya keberatan, dia akan menjadi presiden pada tahun 2028,” kata Ozer Sencar, kepala lembaga jajak pendapat Metropoll, kepada Reuters sebelum pemilu.